Thursday, February 21, 2019

Kiat membersihkan hati secara maksimal

Kalau ingin membersihkan hati secara maksimal maka carilah guru yang kita bisa berinteraksi, karena guru ahli ruhani memiliki kemampuan mengetahui apa saja penyakit hati muridnya bahkan saat pertama kali bertemu.

Kalau mengkalim diri dibimbing secara ruhani lalu bim salabim hati bisa bersih maksimal, bisa ma'rifat, bisa hebat... buat apa para Aulia capek capek berguru ke luar kota atau sampai ke Yaman dan luar negri.. Bukankah lebih baik tradisi berguru itu dihilangkan saja karena tidak efisien juga boros biaya?  Enakan cukup baca kitab sambil berdiam diri dikamar, lalu klaim diri dibimbing ruhaninya. 

Imam Ghazali saja penasihat raja, Ulama paling alim di zamannya, pertama kali ketemu guru ruhani disuruh ngepel pakai tangan (dihinakan).

 Syaikh Abu Bakar bin Salim sudah wali sejak didalam kandungan, tapi menginjak remaja beliau tetap berguru keluar kota..   Di zaman itu beliau juga punya banyak koleksi kitab minimal dikotanya ada semacam perpustakaan.

Lah kita ini apa yang mau dibanggakan sehingga merasa hebat, jadi cukup browsingan di kamar?

Bukankah kita maunya berada di jalan para Sholihin, lalu kenapa kita melakukan hal yang bertentangan atau membuat aturan sendiri?

Jadi jangan sampai tertipu, berlega hati krn omongan kita didengar dan dipuji puji orang awam, harusnya kita itu baru bisa berlega hati apabila perbuatannya dipuji, diapresiasi oleh Guru ruhaninya.

Dan saat bertemu dengan guru ruhani maka jagalah adab, karena cara belajarnya akan berbeda saat kita belajar dari kitab... karena kita kebiasaan belajar dari kitab, teks, video yang mana itu semua tidak bisa menegur kita, kita mau komentar punya kesimpulan apapun, atau melanggar adab maka bebas...

 sedangkan guru ruhani PAHAM SEKALI keadaan kita dan nafsu kita yang sesungguhnya... Kadang menurut pandangan diri kita merupakan teman baik, atau jalan petunjuk,  padahal guru lihat itu adalah hawa nafsu belaka.  yang mana hal itu sampe mati tidak akan kita ketahui kalau kita belajar secara otodidak... dan biasanya seseorang yang baru memiliki guru ruhani harus menyesuaikan diri karena selalu dipandang salah perbuatannya, sehingga membuat dirinya merasa tidak nyaman, sehingga timbulah bisikan setan dan bangkitlah nafsu kalau dia itu benci, iri, dengki sama kita..  intinya pikiran liarnya akan terus cari pembenaran kalau dirinya tidak punya masalah.. Sehingga timbulah halusinasi akut.

Ini ibarat orang baru kenal dokter lalu di cek pakai rongsen dan dikasih diagnosa penyakit tertentu, dia menolak hasilnya atau berontak krn gak sesuai nafsunya, kalau sudah akut penyakit hatinya malahan dokternya yang disalahkan... Padahal prosedur yang dijalankan dokter sudah benar apalagi dokter tersebut merupakan golongan orang yang ikhlas tidak mencari materi. 

Itulah orang jaman sekarang... dimana adab sudah dicabut dan hawa nafsu di dewakan dengan berkiblat kepada paham kebebasan berpendapat ala Barat padahal watak kaya gitu gak ada dikalangan salaf dan Ulama kita kepada guru-gurunya... Andai disuruh nyebur kedalam api pun mereka langsung nyebur tanpa nanya apalagi punya prasangka kalau gurunya ini gak paham dan jahat.

Makanya kata Guru Mulia orang yang gak berinteraksi dengan Guru Ruhani sampai mati akan memiliki watak yang jelek...  karena orang yang belajar agama otodidak itu gak punya pengawas sampai dirinya tidak tau kalau sedang dikuasai hawa nafsu.. Berbeda dengan yang punya guru apabila bimbang bisa langsung meminta fatwa dari Guru dan taulah ia apakah dia salah atau benar. Sehingga selanjutnya dia tinggal melakukan mujahdah yang diajarkan oleh Gurunya...

Selanjutnya mari kita dengarkan Tausiyah dari Guru Mulia Al-Habib Umar bin Hafidz

#Admin

Allahumma Sholli a'la Sayyidina Muhammad wa ala alihi washobihi wasalim

No comments:

Post a Comment

SHOLAWAT ADALAH JALAN PINTAS MENUJU MAKRIFATULLAH ...

 SHOLAWAT ADALAH JALAN PINTAS MENUJU MAKRIFATULLAH ... Singkatnya gini: JALAN MENUJU ALLAH سبحا نه و تعالى ADALAH NABI MUHAMMAD ﷺ. DAN JALAN...