Wednesday, February 20, 2019

Kalam Al-Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya

Kalam Al-Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya:

1. Kalimat Laa ilaa ha illa Alloh

Kalimat Laa ilaa ha illa Alloh tidak sekadar diucapkan, tetapi dihunjamkan ke dalam hati.

Makna: tidak ada zat yang wajib disembah kecuali ALLOH Subhanahu wata'ala. Selain ALLOH Subhanahu wata'ala adalah makhluk-hawadits yang baru.

Dari bacaan tsb dpt mengukir setiap hati mukmin, bisa menepis segala kesyirikan.
Syirik itu bermakna luas, bahkan pakaian bisa membuat syirik. Jika kita tidak pake pakaian/jubah maka kita tidak dikenal sbg ulama/ustad maka ini sebagai penyebab syirik dlm berpakaian. Demikian pula pekerjaan jika kita tidak bekerja, maka kita tidak makan, maka bekerja ini menjadi syirik.

Demikian jg kendaraan bisa menyebabkan syirik, jika kita bepergian tidak menggunakan kendaraan ini maka kita tidak sampai. Ini pun bisa menjadikan syirik.

Mengapa? Karena semua itu adalah wasilah-sarana, karena hakikatnya adalah ALLOH Subhanahu wata'ala yang menggerakkan.

Pembekalan dlm sholat harus terimplementasi dlm kehidupan. Oleh sebab itu sholat harus lengkap, tidak sekadar niat, bahkan mengajak seluruh anggota tubuh u/ sholat baik mata, telinga, mulut, tangan, lisan dikenalkan kepada ALLOH Subhanahu wata'ala
"Laa ilaa ha illa Alloh".... Sehingga seluruh tubuh tidak akan bermaksiat kpd Allah karena sudah mengenal ALLOH Subhanahu wata'ala .

Tidak cukup sampai disitu, mata, telinga, mulut, tangan, budi pekerti, kaki dan anggota tubuh lainnya dikenalkan kepada "Muhammadur Rosululloh". Fisik dan hati bisa menjadi bersih karena dikenalkan kepada ALLOH Subhanahu wata'ala dan Rosul-Nya.

Dengan sholat seluruh anggota tubuh dibasuh, dimandikan minimal 5x sehari = 450 sebulan. Masya Alloh! Bersih karena air wudlu...sudah sepatutnya anggota tubuh kita pun bersih dari perilaku apalagi sudah dikenalkan pada Laa ilaa ha illa Alloh.

Jika fisik dibersihkan 5x, pertanyaannya berapa kali hati kita dibersihkan? Jika tidak pernah maka di hati akan berkarat. Maka ucapan, mata, dan anggota tubuh akan melakukan sesuatu yang dilarang ALLOH Subhanahu wata'ala . Bgm caranya membersihkan? salah satunya membaca kalimat Laa ilaa ha illa Alloh muhammadur Rosululloh

2. Jangan Saling Merendahkan “Al” (Marga) Lain

‘Alaikum bi Al-Hadad:

Anda hidup harus siap ditempa. Kalau Anda bisa
menggali kemampuan diri sendiri berarti

'Alaikum bi Al-Yahya:

Anda Hidup, tahu arti hidup. Tahu nilai hidup.
Orang yang tidak pernah menempa diri, tidak akan tahu arti hidup, akhirnya hidup untuk makan.
Setelah itu

wa‘Alaikum bi Al-Faqih;

kalau Anda tahu arti hidup Anda akan tahu hukum.

Maka Anda akan: bil Bafaqih, Anda akan menguasai sebenarnya arti hidup.

Kalau Anda faham: ‘Alaikum bi Al-Athas, penyakit dalamnya hilang, mental kuat.

Kalau penyakit lahir-dalam bersih: ‘Alaikum Ba’Abud, Anda akan jadi orang Ahli Ibadah.

Kalau Anda jadi Ahli Ibadah ‘Alaikum bi Syihab, Anda akan bercahaya dan memancarkan cahaya.

Kalau Andai badahnya luar biasa 'Alaikum bi Jamalullail, Anda tidak akan menyia-nyiakan bangun malam: tahajud.

Kalau Anda bangun malam ‘Alaikum bil ‘Idrus, keliling melihat keadaan para saddah (sayid-sayid) Alawiyin dan kaum muslimin lainnya.

Kalau Anda sudah ‘al Idrus Fa ‘alaikum bi as Saqaf, mengayomi. Kalau sudah mengayomi baru Anda akan menjadi: Syekh Abi Bakar bin Salim. Guru dan bapak dari para Saddah. Oleh sebab itu jangan saling merendahkan “al” (marga) lain

Dunia ini adalah sarana dalam menggapai kehidupan yang lebih baik, jadikan dunia sebagai sarana ibadah pokoke ibadah saja.

Bagaimana cara menggenggam dunia agar tidak jatuh ke dalam hati sehingga hati menjadi buta, Ingat bahwa hidupmu untuk ibadah  semata.

Berikut adalah hikmah dari Sang Waliyullah Abah Habib Luthfi Bin Yahya dalam menyikapi kehidupan agar pasrah secara syariat. Mau mengejar dunia ?

Kenali Siapa Pemilik Pencipta Semesta Alam Ini... Allah Swt

1. Agar Dzikir Meresap Ke Dalam Hati

Abah Menjawab :" Agar dzikir kita bisa masuk sampai ke hati, maka kita harus bisa merasakan secara lahir dan batin dzikir kita ini kepada Allah swt. Dan unutk itu, kita mesti memenuhi beberapa syarat:

Pertama, tingkatkan rasa memerlukan Allah swt

Kedua, setelah kita merasa memerlukan Allah swt, maka kita akan mendekat kepada-Nya dan janganlah membawa perasaan 'siapa saya'. Maksudnya, janganlah menampilka amalan-amalan karena sudah mampu membaca ini, bisa membaca itu, bisa menyelesaikan bacaan sekian dan sekian. tinggalkanlah perasaan mampu itu, justru kita menghadap kepada Allah swt dengan perasaan hamba yang sangat fakir, dengan segala kerendahan hati.

Ketiga, belajrlah dan berlatihlah untuk sampai pada keyakinan bahwa apa yang kita baca, di dengar oleh Allah Yang Maha Mendengar

Semua itu insya Allah akan mencetak individu yang merasa di dengar dan dilihat oleh Allah swt, Yang Maha Mendegar dan Maha Melihatyang akhirnya akan membatasi diri kita untuk melakukan hal-hal yang tidak di ridhai oleh Allah swt dan Rasul-Nya. Apabila sudahmenerangu lahir dan batinnya, sehingga setiap langkahnya akan di sinari oleh sinar kebenaran dari Allah swt."

2. Jenuh, Stress, Galau, dan Penyakit Sejenisnya

Abah menjawab: " pertama, marilah bersama-sama kita belajar memahami bahwa ketaatan kepada Allah swt adalah suatu kewajiban bagi hamba terhadap Tuhannya, bukan sekedar demi lapangan pekerjaan yang akan menatangkan rezeki, melainkan lebih sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Sang Pemberi Rezeki. Dengan pemahaman seperti itu kebanggaan kita akan terbangun pada kedekatan dengan Sang Maha Pemberi, bukan pada pemberiannya. Jika kita menyadari hal ini, insya Allah anda akan terhindar dari perasaan stress.

dunia itu bukan segalanya. Saya sendiri pernah mengalami hal seperti itu. Ketika itu guru-guru saya menyadarkan saya untuk tidak menjadikan dunia sebagai akbaru hammina, tujuan dan cita-cita terbesar kita. Rasulullah saw sendiri mengajari kita untuk selalu memohon perlindungan Allah swt agar terhindar dari menjadikan dunia sebagai tujuan hidup kita. Jadikanlah dunia sebagai sarana mengerjakan amal shaleh dan mengumpulkan bekal untuk kehidupan akhirat.

Kebanyakan orang yang merasa stress dalam hidup adalah karena kurangnya rasa ta'alluq  (bergantung) kepada Allah swt. Efeknya, muncul rasa takut ,iskin apabila kerja tidak maksimal. Atau tidak bisa menerima ketentuan takdir yang berupa keadaan sosial ekonomi kita saat ini. Bahkan tak jarang, karena rasa stress itu, kita sampai melupakan nikmat-nikmat Allah swt yang agung yang kita peroleh. Diantaranya adalah nikmat iman dan islam. serta kemampuan mengerjakan amal shaleh serta menjauhi larangan Allah swt. Kenikmatan lain dari Allah swt yang melekat di diri kita tapi sering terlupakan adalah nikmat sehat jasmani dan rohani.

Kedua nikmat tersebut akan terasa besar bjika kita mau merenung dan misalnya membandingkan dengan orang lain yang di anugerahi harta berlimpah, hatinya tertutup dari iman, sehingga hidupnya bergelimang maksiat atau dengan orang yang mengidapberbagai penyakit, baik fisik maupun psikis yang membuat harta yang bergelimang seakan tak berharga.

Andai saja kita mau memandang ke bawah, kepada mereka yang jauh lebih susah dari kita, insya Allah akan lahir rasa syukur di hati kita. Jika sudah muncul rasa syukur, maka beban hidup sudah terasa ringan, stress serta penyalit fisik turunannya, seperti migrain akan menjauh.

Setelah semua hal itu anda tanamkan, maka bolehlah anda menambahkannya dengan membaca Surat al-Insyirah sebanyak 28 kali setiap usai shalat Isya. Mudah-mudahan dengan berkah Allah swt  melalui surat yang mulia tersebut hati dan jiwa Anda akan Lapang
Wallahu A'lam Bishawab

#alfatihah

No comments:

Post a Comment

SHOLAWAT ADALAH JALAN PINTAS MENUJU MAKRIFATULLAH ...

 SHOLAWAT ADALAH JALAN PINTAS MENUJU MAKRIFATULLAH ... Singkatnya gini: JALAN MENUJU ALLAH سبحا نه و تعالى ADALAH NABI MUHAMMAD ﷺ. DAN JALAN...