Thursday, February 28, 2019

Fungsi Mengetahui Sejarah Bangsa

Fungsi Mengetahui Sejarah Bangsa

#Oleh: Habib Lutfi bin Yahya.

Sejarah merupakan hal penting bagi suatu bangsa. Sejarah tidak sekedar kronologi kejadian tapi merupakan penggalan kehidupan yang memiliki banyak fungsi dan sarat makna, diantaranya:

Pertama sejarah berfungsi sebagai referensi hidup.

Seseorang yg tdk memahami sejarah diri dan bangsanya akan mudah terombang ambingkan keadaan karena dia tak tahu jejak masa lalu yg bisa dijadikan rujukan dlm menghadapi realitas kekinian.

Akibatnya mrk menelan mentah mentah semua referensi yg diberikan oleh orang lain meskipun tdk ada kaitan hidupnya dan tdk sesuai dg kondisi diri dan konstruksi sosial yg melingkupinya.

Ada beberapa jejak sejarah yg belum terungkap atau cacatan sejarah yg tdk sesuai fakta. Misalnya jejak perjuangan para habaib dalam proses Islamisasi Nusantara dan perjuangan melawan kolonial sampe terbentuknya NKRI kurang banyak diungkap padahal peran dan sumbangan beliau beliau sangat banyak.

Kalau hal ini diungkap akan bisa jadi referensi anak anak sekarang untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan semangat Islam Nusantara.

Para Habaib tempo dulu berjuang dengan menghormati budaya dan tradisi masyarakat pribumi. Mrk menggunakan  atribut budaya lokal sbg sarana untuk menyampaikan ajaran Islam.

Hal ini dilakukan sbg straregi untuk mempermudah komunikasi dan mendekatkan jarak sosial psikologis antara Habaib dg masyarakat Nusantara. Karena hal inilah maka banyak para habaib yg memiliki nama Jawa (Nusantara).

Nama-nama tersebut diantaranya Habib Kuncung di Kalibata Jakarta yang memiliki nama Asli Habib Ahmad bin Alwi al-Haddad, Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus yg lebih dikenal dg sebutan Habib Luarbatang. Sunan Gunung Jati, Sunan Kudus dan lain-lain adalah nama-nama Nusantara dari habaib dari kalangan Walisongo.

Karena kedekatan hubungan sosial inilah akhirnya banyak habaib yg kehilangan  jejak identitas diri. Peleburan identitas diri para habaib juga dimaksudkan untuk menjaga keikhlasan dan kualitas ilmu dan iman. Para habaib ingin masyarakat menghormati seseorang bukan karena keturunan tapi karena kualitas ilmu, amal dan imannya.

Kedua, sejarah berfungsi untuk meningkatkan kebanggan dan rasa percaya diri.

Selama ini kita menjadi bangsa yg minder, baru merasa pede kalau bisa mengutip referensi bangsa lain yg sudah maju.
Padahal sejarah bangsa ini adalah bangsa besar. Tapi karena buta  sejarah kita tdk tahu kebesaran peradaban sendiri sehingga tdk bisa menggali dan mengembangkan beradaban tersebut dalam konteks kekinian.

Wallahu A'lam Bishawab

#alfatihah

Manfaat Mengamalkan SHOLAWAT...Nasehat abah guru sekumpul

NASEHAT ABAH GURU SEKUMPUL TENTANG MANFAAT ME'AMALKAN SHOLAWAT

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

"Orang yang membaca sholawat, maka ia akan merasakan surganya dunia, sebelum merasakan surganya akhirat, dan sholawat Itu penerang hati"

"Makhluk tidak bisa cinta dengan ALLOH SWT  kecuali melalui Rasululloh"

"Mulai di dunia sampai di alam barzakh tidak ada yg paling nyaman selain makrifat. Supaya lekas makrifat banyaki sholawat"

"Sebaik-baik dan seindah-indah lamunan atau khayalan, ialah menghadirkan kekasih hati (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam)"

"Akhir zaman yg seperti ini jalan yg paling mudah menuju hadhrot ALLOH adalah dengan  memperbanyak sholawat"

"Aku dijalankan guruku di jalan sholawat, maka aku juga menjalankan muridku di jalan sholawat (memperbanyak baca sholawat)"

"Orang yg bersholawat berarti orang itu telah menyebut kekasih ALLOH maka orang itu sama saja berdzikir/menyebut ALLOH tanpa hijab"

"Memuji Rasululloh adalah jalan yg paling dekat untuk mencapai maqom muqorrobin (orang-orang yang dekat dengan ALLOH)"

"Siapapun yang suka memuji, menyanjung dan membesarkan Rasululloh setiap detik maqomnya naik. kedudukan dan martabatnya di sisi ALLOH itu bertambah mulia setiap detiknya"

"Jika kita mau berbuat sesuatu, pertimbangkan atau pikirkan dulu benar-benar, apakah ini menggembirakan yang di Madinah (Rasululloh SAW) atau menyedihkan yang di Madinah. Jika Rasululloh SAW gembira dan senang, itu juga pertanda ALLOH senang dan ridha kepada kita. Tetapi jika karena dan sebab kita Rasululloh menangis sedih dalam kuburnya, berarti kita telah membuat ALLOH murka dan marah kepada kita".

"Amalan yang paling hebat dari segala amalan adalah sholawat yang tidak berhuruf dan tidak bersuara. Banyak orang mencari dan bertanya-tanya apakah sholawat itu. Sholawat yang tidak berhuruf dan tidak bersuara ialah mutaba'ah dengan Rasulullph SAW (mengikuti dan mengamalkan sunnahnya Rasululloh SAW) yg dzohir maupun yg batin, sambil mengingat bahwa ini pekerjaan Rasululloh SAW, karena tersembunyi hingga malaikat tidak sanggup mencatat amalnya dan hanya ALLOH yang tahu kadar balasan pahalanya"

"Terkumpul kebahagiaan, kemuliaan, dan seluruh kebaikan itu dalam muta'baah (mengikuti) lahir batin dengan Rasululloh Saw"

"Sekecil atau seringan apapun sunnah Nabi di situ ada sirr (rahasia, hikmah) di dalamnya"

"Pangkat/maqom wali itu sekedar mutaba'ahnya, semakin sempurna mutaba'ahnya, semakin tinggi pangkat kewaliannya"

آللهم صلى وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم

Allahumma berkat Rasululloh... berkat wali-waliyullah... berkat guru-guru kami ya ALLOH...Mudah-mudahan kita semua... bapak ibu kami... dzurriyat kami... keluarga kami... tetangga kami... dan orang-orang yang cinta kepada kami ya ALLOH...
mendapat keampunan segala dosa dan kesalahan lahir batin seumur hidup...mendapat rahmat yang luas...selamat dunia akhirat... mati beriman sempurna... segala hajat qobul...terkumpul dalam surga bighoiri hisab... amin amin amin...
...

#alfatihah

Wednesday, February 27, 2019

KALAM GURU MULIA, KH. MUHAMMAD ZAINI BIN ABDUL GHANI (Abah Guru Sekumpul)

KALAM GURU MULIA, KH. MUHAMMAD ZAINI BIN ABDUL GHANI (Abah Guru Sekumpul)
"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

°HAL KEADAAN, BAGI SESEORANG YANG BERBUAT DOSA°

Abah Guru Sekumpul pernah berkata Bahwasanya diantara akibat-akibat atau hal keadaan bagi orang yang berbuat dosa
diantaranya :

1. Hatinya gelap dan wajahnyapun gelap.Tidak ada cahaya.Sekalipun wajahnya gembira tapi hatinya sedih.Dia bahkan tidak merasa hatinya sedih.Dan hal keadaannya dia tidak memikirkan orang lain.Yang dia pikirkan hanya diri pribadinya sendiri.

2. Dia menyakiti dirinya sendiri. Dia tidak sadar bahwa dia menyakiti hatinya sendiri.Dan tidak ada ketenangan didalam hidupnya.

3. Anggota tubuhnya cepat lemas walaupun dia tidak bekerja sekalipun atau berdiam diri,maka seluruh tubuhnya cepat lemas/lemah/capek. Sehingga dia suka bermalas-malasan.

4. Rezekinya dikurangi ALLOH. Dia sulit mendapatkan Rezeki disebabkan terhijab dari dia mengerjakan dosa.

5. Manusia banyak yang marah dan dendam dengan dia, sehingga dia banyak tidak disukai orang. Banyak yang membencinya.

6. Hatinya keras sehingga dia sulit diberi Nasehat. Hanya ALLOH yang bisa membolak-balikkan hatinya.

7. Datangnya segala penyakit hati didalam dirinya. Seperti Riya', Sum'ah, Ujub, Takabbur, dan lainnya.

8. Sulit memahami akan suatu pelajaran. (Lambat faham). Hafalan sedikit demi sedikit menjadi hilang.

9. Hatinya selalu gelisah akan segala hal.
Seperti dia gelisah ketika Sholat. Kalau dia menuntut ilmu, hal keadaannya dia duduk itu tidak tahan lama. Dia gelisah dalam menuntut ilmu. Dia gelisah ketika bertemu seseorang. Merasa takut sama orang.

10. Segala urusannnya dipersulit ALLOH ta'ala.

11. Apabila dia mengerjakan suatu dosa, maka dia akan mengerjakan dosa yang kain lagi. Sampai seterusnya.

12. Apabila dia mengerjakan dosa hal keadaannya dia tinggal disuatu kampung, maka orang lain yang sekampung dengan dia ikut terkena bala dan musibah.

13. Umurnya dikurangi ALLOH ta'ala dan keberkahan umurnya dicabut oleh ALLOH ta'ala.

14. Aibnya terbuka dengan sendirinya.

15. Malaikat rahmat tidak mau masuk kedalam rumahnya. Artinya tidak ada keberkahan didalam rumahnya itu. Serasa panas dan tidak betah didalam rumah. Karena yang mengisi rumahnya itu adalah syaithon.

16. ALLOH ta'ala mencabut keberkahan dalam hidupnya sesaat dia mengerjakan dosa.

Dan kata Abah Guru Sekumpul "dosa-dosa kita dari dahulu hingga sekarang sangat amat banyak bahkan tidak terhitung banyaknya". Untuk itu satu-satunya jalan supaya diampuni dosa adalah dengan berdo'a.

Dan cintailah ulama dan orang-orang sholeh. Karena ulama dan orang-orang sholeh itu tinggi derajatnya disisi ALLOH. Mereka dekat dengan ALLOH.

Dengan berkat ulama dan orang-orang
sholeh, Mudah- mudahan dosa kita semuanya diampuni.

"Sebagaimana Qosidah Abu Nawas yaitu Abu Nawas merasa tidak pantas masuk surga karena banyak dosa. Dan tidak sanggup masuk Neraka.Cukup ampuni segala dosa dan Engkau Ridhoi aku kata Abu Nawas."

Mudah-mudahan berkat Rasululloh SAW, berkat Syaikh Samman AlMadani, berkat Datu Kalampayan(Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari), berkat Abah Guru Sekumpul (Syaikhona KH.Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al Banjari) dan berkat orang-orang sholeh. Mudah-mudahan kita semua diampuni ALLOH segala dosa dan Kesalahan Dzohir Bathin seumur hidup, qobul segala hajat, selamat dunia akhirat, husnul Khotimah, masuk surga Bighoiri hisaab.
امين امين امين يا رب العالمين

Tuesday, February 26, 2019

Bentuk Husnudzan___Habib Luthfi Bin Yahya.


Al-Habib Luthfi bin Yahya :
-- Bentuk Husnudzan --
Yang disebut husnudzan itu menurut Syeikh Akbar Ibn 'Arabi manakala engkau bersama temanmu dan melihatnya bermaksiat, lalu kalian berjalan beriringan dan kalian terpisah oleh sebuah pohon, pada saat kalian bertemu kembali (setelah beberapa detik berpisah) engkau berbaik sangka (husnudzan) bahwa temanmu itu menjadi kekasih Allah (Waliy).
Sebab pada saat ia terhalang pohon darimu, mungkin ia taubat nasuha lalu Allah menerima taubatnya dan memberinya 'bonus kewalian'. Sebab Allah memberi bonus kepada orang-orang yang taubat Nasuha,wujud bonus itu, mulai lezat beribadah hingga anugrah kewalian.
Wallahu'alam
Allahumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa Shobihi wasalim

Monday, February 25, 2019

4 KEMULIAAN KEPADA UMAT NABI MUHAMMAD SAW YANG TIDAK DIBERIKAN KEPADA NABI ADAM AS

4 KEMULIAAN KEPADA UMAT NABI MUHAMMAD SAW YANG TIDAK DIBERIKAN KEPADA NABI ADAM AS : >>>
==============================
Diriwayatkan bahwa Nabi Adam AS telah berkata, “Allah memberikan empat macam kemuliaan kepada umat Nabi Muhammad SAW yang tidak Allah berikan kepadaku, yaitu:

1. Allah menerima taubatku di Makkah, sedangkan umat Nabi Muhammad SAW diterima taubatnya—dimana pun ia berada.

2. Ketika aku melakukan dosa, Allah menghilangkan pakaianku seketika, sedangkan umat Nabi Muhammad SAW tetap diberi pakaian meskipun durhaka pada Allah.

3. Ketika aku berbuat dosa, Allah pisahkan aku dengan istriku, sedangkan umat Nabi Muhammad SAW  ketika ia berbuat dosa—tidak dipisahkan oleh istrinya.

4. Aku berbuat dosa di surga, lalu Allah mengusirku dari surga ke dunia, sedangkan umat Nabi Muhammad SAW yang berbuat dosa di luar surga, lalu Allah memasukkan mereka ke surga bila mereka mau bertaubat.

Itulah empat keutamaan umat Nabi Muhammad SAW yang manusia pertama saja tidak mendapatkannya. Marilah bersama perbaiki diri agar kita layak mendapatkan nikmat Allah. Wallahu a’lam.

#GalleryPecintaMajelis
#RiyadhiMachmud

Sunday, February 24, 2019

Pro Kontra Munajat 212 NENO WARISMAN

Pro Kontra Munajat 212 NENO WARISMAN.

Ini doa Rasulullah yang coba ditirukan oleh Neno kemarin. Do'a ini dibaca ketika perang Badar melawan kafir Quraisy.

Cerita perang Badar sendiri penuh liku-liku dan dinamika, termasuk perang untuk kali pertamanya yang melibatkan kaum Anshar. Warga asli Madinah. Begitu kata sebagian sejarah. Sebenarnya mau tracking ke Sirah Nabawiyah Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam atau Zadul Ma'ad-nya Ibnul Qayyim. Tapi belum sempat, masih sibuk ngopi.

Fix, ini do'a menjelaskan perang habis-habisan yang tak seimbang. Antara kafir Quraisy yang siap perang dengan senjata dan kaum Madinah (Anshar-Muhajirin) yang cuma berniat mencegat kafilah dagang Mekah. Dengan harapan harta kaum Muhajirin yang dulu sempat dirampas kaum kafir Quraisy dapat ditebus.

Nah, kalau doa ini dipakai untuk konteks sekarang. Itu sama saja menyamakan pilpres dengan perang Badar (ini sudah pernah dikatakan AR). Termasuk juga menganggap pendukung capres lain sepadan atau sama dengan kafir Quraisy.

Ini nih menariknya, ternyata yang suka begitu  sejak dulu adalah khawarij, kaum ekstremis Islam yang gemar mengkafirkan dan menghalalkan darah muslim lain yang tak sepaham dalam politik. Mereka ini pernah bikin Ibnu Abbas heran campur bingung, lha wong kalau malam mereka ini tidak tidur, malah selalu qiyamullail. Sedangkan kalau siang selalu mendengung bak lebah untuk membaca Al Qur'an. Rerata mereka adalah penghafal Al Qur'an. Ibnu Abbas heran, bagaimana orang seperti mereka bisa beringas ketika bertemu sesama muslim?. Mudah membunuh, mengkafirkan bahkan melakukan tindakan-tindakan keji, tak berperikemanusiaan. Bagi Ibnu Abbas "Sang Mufassir" yang qualified dan menjadi rujukan ini, kelakuan seperti itu sangat mengherankan dan bukan sebuah cermin dari Al Qur'an yang mereka baca.

Eh tapi wes-lah pilih siapa monggo, tapi ora usah ndungo ngunu. Kok koyok wedi ngunu, ora tawakal blas, ora husnuddhon blas karo pengeran. Lagian iki dudu perang, iki jenang, eh pilpres jeh.😀😀😁😂

-- Murozzatul Filayati

Saturday, February 23, 2019

Kiai Hamid Pasuruan Menangis Karena Malu Kelebihannya Diketahui

Kiai Hamid Pasuruan Menangis Karena Malu Kelebihannya Diketahui

Suatu ketika, Mbah Hamid memondokkan putranya (Gus Nu'man) di Pesantren Darul Hadis Malang yang diasuh oleh ulama besar pakar Hadis Prof. Dr. Habib Abdulloh Bilfaqih.
Namanya juga anak muda, pasti ada nakalnya. Begitu juga dengan Nu'man, Nampaknya kenakalannya terdengar sampai ke telinga Habib. Lalu Nu'man dipanggil oleh sang pengasuh. Dia diberi pengarahan dan nasehat-nasehat agar tidak nakal lagi. Ia dinasehati, tapi tidak sampai di ta'zir.

Satu dua kali, dia dipanggil, namun tetap saja belum ada perubahan. Akhirnya untuk yang ketiga kali panggilan, dia dihukum langsung oleh pengasuh. Nu'man dipukul berkali-kali dengan penjalin (bambu kuning yang masih muda).

Hingga pada suatu malam al Habib Abdullah ditegur abahnya, Al Qutb al Habib Abdul Qodir Bilfaqih, lewat sebuah mimpi. Abahnya berkata, "nak koen ndak wero tah, ana'e sopo seng koen tandangi iku? Iku putrone Kiai Hamid, kyai seng dadi wali abdal, opo koen gak wedi kualat/ Nak, kamu tidak tahu, anak siapa yang kamu pukuli itu? Itu adalah anak Kiai Hamid, kiai yang menjadi wali abdal, apa kamu tidak takut kualat?".

Beberapa hari kemudian, Habib Abdullah juga mimpi bertemu Kiai Hamid sedang menuju pintu surga, dan sang Habib tersebut berusaha menggapai kiai Hamid, tapi tidak bisa. Mimpi yang sama terulang beberapa hari.
Setelah mendapat teguran dari sang ayahanda, dan bermimpi bertemu Kiai Hamid, beliau merasa sangat bersalah kepada Kiai Hamid. Lalu beliau mendatangi kediaman Kiai Hamid untuk meminta maaf atas perilakunya terhadap sang anak, Gus Nukman.

Kebetulan waktu itu bertepatan hari Ahad, dimana pengajian umum rutinan di ndalem Kiai Hamid sedang diadakan. Begitu Kiai Hamid melihat kedatangan Al Habib, beliau menyongsong dan mempersilakan Habib Abdullah untuk memimpin pengajian rutin tersebut.

Tak dinyana, dalam pengajiannya, Sang Habib justru menceritakan apa yang beliau perbuat kepada Gus Nu'man dan mimpi-mimpinya itu kepada para jamaah pengajian yang jumlahnya puluhan ribu.

Mendengar apa yang dituturkan oleh Sang Habib, tanpa terasa air mata Mbah Hamid mengalir deras, Menurut sumber, Kiai Hamid tidak pernah menangis sampai parah seperti itu sebelumnya. Beliau malu kalau kelebihannya diceritakan di muka umum. Ya Allah kariim.

Friday, February 22, 2019

Keistimewaan KH.ADLAN ALY

Kisah KH. Adlan Aly, Ketika Baca Fathul Qorib Bab Istisqa' Selalu Turun Hujan

- Berawal dari sebuah pesantren di daerah Maskumambang, Gresik. Adlan kecil mulai menempa pendidikan agama. Pesantren Maskumambang merupakan tanah kelahirannya dan disini pula Adlan memperoleh ilmu agama dibawah asuhan pamannya KH Faqih Abdul Jabbar yang merupakan putra dari KH Abdul Djabbar (Pendiri Pesantren Maskumambang).

Kesungguhanya dalam belajar agama membawa Adlan kecil melanjutkan rihlah Ilmiahnya  kepada KH Munawwar, Kauman, Gresik untuk menghafal Al-Qur’an saat berumur 14 tahun. Merasa haus dengan samudra ilmu ia melanjutkan tabarukkan kepada KH Muhammad Said bin Ismail di tanah Madura dan memperoleh sanad Al-Qur’an yang muttasil dengan baginda Rosul. Hingga akhirnya berguru langsung kepada Hadratus Syaikh Hasyim Asyari di pesantren Tebuireng.
Saat menjadi santri di Tebuireng, Yai Delan (panggilan KH M Adlan Aly) menjadi kepercayaan dan santri kesayangan Yai Hasyim Asyari. Pasalnya beliau adalah Hafidz Al-Qu’ran dan alim. Tak jarang Yai Hasyim sering meminta pendapat kepada beliau bilamana ada permasalahan seputar fiqh. Beliau sering diminta menjadi imam mengantikan Yai Hasyim saat berhalangan hadir. Khususnya saat Ramadhan, menjadi imam shalat tarawih di masjid Tebuireng.
Saat Ramadan tiba, bersama KH. Sansuri Badawi yang mengajar Shahih Bukhari, KH. Adlan Aly mengajar kitab Fathul Qarib di beranda masjid Pesantren Tebuireng. Sudah puluhan tahun beliau istiqamah mengajar kitab ini saban bulan puasa. Banyak di antara santri yang sudah puluhan kali khatam kitab ini di bawah pengajaran Mbah Delan. Toh mereka tetap ikut ngaji. Tabarrukan.

Ada salah satu keistimewaan di kala Mbah Delan mbalah kitab ini. Saat pengajaran sampai pada bab istisqa', maka pada saat itu pula langit akan tertutup mendung, walaupun sebelumnya suasana cerah. Dan, manakala Mbah Delan membaca doa istisqa' atau ketika beliau mempraktekkan cara memindahkan surban, seketika itu pasti turun hujan. Kejadian ini biasanya berulang saban tahun, ketika beliau pas sampai pada bab istisqa'.

Thursday, February 21, 2019

33 TAHUN "HANYA" DAPAT 8 HAL

33 TAHUN "HANYA" DAPAT 8 HAL


Suatu hari, Imam Syaqiq Al Balkhi bertanya kepada muridnya yang bernama
Hatim Al Ashom :

Imam syaqiq : "Sudah berapa lama engkau menuntut ilmu dariku?".

"Sudah 33 tahun", jawab Hatim.

"Apa yang telah kau pelajari, selama 33 th ini?", tanya Imam Syaqiq.

"Hanya 8 hal ", jawab Hatim.

" Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'uun !
Kuhabiskan umurku untuk mendidikmu,
namun kau hanya mempelajari 8 hal dariku?", Ucap Imam Syaqiq heran.

"Benar Yaa Syeikh, aku hanya mempelajari 8 hal saja,
aku tidak mau mendustai anda", jawab Hatim.

"Coba sebutkan 8 hal yang telah kau pelajari itu ! ". Minta Imam Syaqiq.

Hatim Al Ashom pun berkata :

Pertama :
"Kulihat setiap manusia memiliki seorang kekasih.
Ketika dia mati, kekasihnya ikut mengantarkannya hingga ke kuburan, lalu meninggalkannya sendirian di sana.

Maka,
Aku lebih memilih amal kebajikan sebagai kekasihku,
Sehingga ketika nanti Aku masuk liang kubur, amalku akan ikut bersamaku".

Kedua :
"Aku merenungkan Wahyu Alloh SWT :
"Dan Adapun orang2 yang takut kepada Kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka surga lah yang akan menjadi tempat tinggalnya".
(QS. An Naazi'aat,79:40-41).

Aku sadar,
Bahwa Firman Alloh pasti lah benar,
Maka Aku pun berjuang untuk melawan keinginan nafsuku, hingga nafsuku tunduk kepada Alloh SWT ".

Ketiga :
"Ku perhatikan manusia selalu memulyakan & menyimpan harta benda berharga yang mereka miliki, lalu Kupelajari Firman Alloh swt :
"Apa yang ada disisimu akan lenyap, & apa yang ada disisi Alloh akan kekal". (QS. An Nahl,16:96).

Maka setiap kali Aku memperoleh sesuatu yg berharga,
Aku pun menyedekahkannya dijalan Alloh swt, agar hartaku selalu tetap terjaga di sisi-Nya".

Keempat :
"Aku melihat setiap manusia mengejar harta, kedudukan, kehormatan dan kemulyaan nasab.
Namun setelah aku mempelajarinya, ternyata semua itu tidak ada apa2nya, saat Aku membaca Wahyu Alloh swt :
"Sesungguhnya, orang yg paling mulia disisi Alloh, adalah orang yg paling bertaqwa (kepada Alloh) di antara kalian".
(QS. Al Hujuroot,49:13).

Karena itulah,
Aku pun beramal utk mewujudkan Taqwa, agar Aku memperoleh kedudukan yang Mulia di sisi Alloh SWT.

Kelima :
"Aku melihat manusia saling mencela & melaknat, dan sumber semua itu adalah hasad (kedengkian). Lalu aku mempelajari Wahyu Alloh SWT :
"Kami telah membagikan utk penghidupan mereka di alam dunia".
(QS. Az Zukhruf,43:32).

Akupun sadar,
Bahwa semuanya telah dibagi oleh Alloh swt.
Maka aku tinggalkan sifat Hasad (dengki), kujauhi manusia, & aku tidak bermusuhan dengan seorang pun".

Keenam :
"Kulihat manusia saling menganiaya & saling membunuh, padahal Alloh SWT berfirman :
"Sesungguhnya syeitan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia sebagai musuh(mu)".
(QS. Al Fathir,35:6).

Oleh sebab itu,
Kutinggalkan permusuhan dengan manusia & Kujadikan Syeitan sebagai satu2nya musuhku.
Aku selalu mewaspadainya dengan sekuat tenaga, sebab Alloh swt sendiri yg telah menjadikan Syeitan sebagai musuhku".

Ketujuh :
"Aku melihat setiap orang hanya demi sepotong roti (harta), mereka rela menghinakan diri mereka sendiri dengan melakukan hal2 yg diharamkan oleh Alloh swt. Lalu kuperhatikan Firman Alloh SWT :
"Dan tiada satupun binatang melata dibumi, melainkan Alloh telah menanggung rezeki nya".
(QS. Hud,11:6).

Aku sadar,
Bahwa diriku adalah salah satu dari yang melata itu, dan Alloh swt telah menjamin Rezeki ku.
Oleh karena itu, kusibukkan diriku untuk menunaikan kewajiban yang telah di berikan oleh Alloh swt dan aku tidak pernah merisaukan sesuatu yang telah dijamin oleh Alloh swt untukku".

Kedelapan :
"Aku melihat semua org bergantung kepada Makhluq Alloh swt.
Ada yg bergantung kepada ladangnya,
bergantung kepada perniagaannya,
bergantung kepada pekerjaannya, dan
bergantung kepada kesehatan jasmaninya.
Akupun kembali kepada Firman Alloh :
"Dan barang siapa yg bertawakkal kepada Alloh, maka Alloh akan mencukupkan (segala keperluan) nya".
(QS. Ath Tholaaq,65:3).

Oleh karena itulah,
Aku pun bertawakkal (bergantung) kepada Alloh swt yang Maha Perkasa dan Maha Agung, dan Alloh swt pun mencukupi semua kebutuhanku".

Mendengar jawaban dari Hatim Al Ashom,
Imam Syaqiq Al Balkhi berkata :
"Wahai Hatim, semoga Alloh memberimu Taufiq.
Aku telah mempelajari Zabur, Taurot, Injil dan Al Qur'an.
Dan kutemukan bahwa semua jenis kebaikan dan ajaran Agama, berkisar pada 8 hal yang tadi telah kau sampaikan.
Barang siapa mengamalkan 8 hal tersebut.
Maka berarti, dia telah mengamalkan isi dari 4 kitab suci".

LALU........
- Berapa lama kita menuntut ilmu?
- Apa yang kita dapatkan?
- Adakah pelajaran penting yang meresap kedalam hati kita dan selalu kita amalkan?
- Atau semua itu hanya sekedar penghibur telinga kita?

Semoga Alloh SWT, memberi kita Hidayah,
Sehingga kita dapat mengamalkan apa yang kita dengar, kita lihat dan kita baca.......

#GalleryPecintaMajelis.

Kiat membersihkan hati secara maksimal

Kalau ingin membersihkan hati secara maksimal maka carilah guru yang kita bisa berinteraksi, karena guru ahli ruhani memiliki kemampuan mengetahui apa saja penyakit hati muridnya bahkan saat pertama kali bertemu.

Kalau mengkalim diri dibimbing secara ruhani lalu bim salabim hati bisa bersih maksimal, bisa ma'rifat, bisa hebat... buat apa para Aulia capek capek berguru ke luar kota atau sampai ke Yaman dan luar negri.. Bukankah lebih baik tradisi berguru itu dihilangkan saja karena tidak efisien juga boros biaya?  Enakan cukup baca kitab sambil berdiam diri dikamar, lalu klaim diri dibimbing ruhaninya. 

Imam Ghazali saja penasihat raja, Ulama paling alim di zamannya, pertama kali ketemu guru ruhani disuruh ngepel pakai tangan (dihinakan).

 Syaikh Abu Bakar bin Salim sudah wali sejak didalam kandungan, tapi menginjak remaja beliau tetap berguru keluar kota..   Di zaman itu beliau juga punya banyak koleksi kitab minimal dikotanya ada semacam perpustakaan.

Lah kita ini apa yang mau dibanggakan sehingga merasa hebat, jadi cukup browsingan di kamar?

Bukankah kita maunya berada di jalan para Sholihin, lalu kenapa kita melakukan hal yang bertentangan atau membuat aturan sendiri?

Jadi jangan sampai tertipu, berlega hati krn omongan kita didengar dan dipuji puji orang awam, harusnya kita itu baru bisa berlega hati apabila perbuatannya dipuji, diapresiasi oleh Guru ruhaninya.

Dan saat bertemu dengan guru ruhani maka jagalah adab, karena cara belajarnya akan berbeda saat kita belajar dari kitab... karena kita kebiasaan belajar dari kitab, teks, video yang mana itu semua tidak bisa menegur kita, kita mau komentar punya kesimpulan apapun, atau melanggar adab maka bebas...

 sedangkan guru ruhani PAHAM SEKALI keadaan kita dan nafsu kita yang sesungguhnya... Kadang menurut pandangan diri kita merupakan teman baik, atau jalan petunjuk,  padahal guru lihat itu adalah hawa nafsu belaka.  yang mana hal itu sampe mati tidak akan kita ketahui kalau kita belajar secara otodidak... dan biasanya seseorang yang baru memiliki guru ruhani harus menyesuaikan diri karena selalu dipandang salah perbuatannya, sehingga membuat dirinya merasa tidak nyaman, sehingga timbulah bisikan setan dan bangkitlah nafsu kalau dia itu benci, iri, dengki sama kita..  intinya pikiran liarnya akan terus cari pembenaran kalau dirinya tidak punya masalah.. Sehingga timbulah halusinasi akut.

Ini ibarat orang baru kenal dokter lalu di cek pakai rongsen dan dikasih diagnosa penyakit tertentu, dia menolak hasilnya atau berontak krn gak sesuai nafsunya, kalau sudah akut penyakit hatinya malahan dokternya yang disalahkan... Padahal prosedur yang dijalankan dokter sudah benar apalagi dokter tersebut merupakan golongan orang yang ikhlas tidak mencari materi. 

Itulah orang jaman sekarang... dimana adab sudah dicabut dan hawa nafsu di dewakan dengan berkiblat kepada paham kebebasan berpendapat ala Barat padahal watak kaya gitu gak ada dikalangan salaf dan Ulama kita kepada guru-gurunya... Andai disuruh nyebur kedalam api pun mereka langsung nyebur tanpa nanya apalagi punya prasangka kalau gurunya ini gak paham dan jahat.

Makanya kata Guru Mulia orang yang gak berinteraksi dengan Guru Ruhani sampai mati akan memiliki watak yang jelek...  karena orang yang belajar agama otodidak itu gak punya pengawas sampai dirinya tidak tau kalau sedang dikuasai hawa nafsu.. Berbeda dengan yang punya guru apabila bimbang bisa langsung meminta fatwa dari Guru dan taulah ia apakah dia salah atau benar. Sehingga selanjutnya dia tinggal melakukan mujahdah yang diajarkan oleh Gurunya...

Selanjutnya mari kita dengarkan Tausiyah dari Guru Mulia Al-Habib Umar bin Hafidz

#Admin

Allahumma Sholli a'la Sayyidina Muhammad wa ala alihi washobihi wasalim

BAGINDA RASULULLAH ﷺ BERKATA, APA YANG KAMU SUKA PADA DUNIA INI ???

BAGINDA RASULULLAH ﷺ BERKATA, APA YANG KAMU SUKA PADA DUNIA INI ???

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

Pada suatu hari Rasulullah ﷺ duduk bersama sahabatnya & bertanya kepada mereka. Bermula di tanyakan kepada Sayyidina Abu Bakar RA :

"Apa yg kamu suka dari dunia ini?" Dan berkatalah Sayyidina Abu Bakar RA.

"Aku suka dari dunia ini 3 perkara:
1. Duduk-duduk bersamamu ya Rasulullah ﷺ.
2. Melihat wajah mu ya Rasulullah ﷺ.
3. Aku korbankan hartaku untuk mu ya Rasulullah ﷺ "

Lalu Rasulullah ﷺ bertanya dengan sayyidina Umar RA. "bagaimana pula dengan mu ya Umar?"

Jawab Sayyidina Umar RA "ada 3 perkara juga yang aku suka :

1. Membuat kebaikan walaupun dalam keadaan manusia tidak mengetahuinya.
2. Mencegah kemungkaran wlaupun dalam keadaan terang-terangan
3. Berkata yg benar walaupun pahit"

"dan bagaimana pula denganmu wahai Uthman?"

Berkata Sayyidina Uthman RA.
"ada 3 perkara yang aku suka :

1. Memberi makan
2. Memberi salam
3. Bersolat malam di waktu manusia tidur"

"bagaimana pula dengan kamu wahai Ali ?"

"aku juga cintakan 3 perkara :

1. Memuliakan tetamu
2. Berpuasa di musim panas
3. dan memukul musuh dengan pedang"

Kemudian bertanya Rasulullah ﷺ pada Sayyidina Abu Dzar RA.

"apa yg kamu suka di dunia ini?" berkata Sayyidina Abu Dzar RA "aku suka 3 perkara di dunia ini:

1. Lapar
2. Sakit
3. Mati"

Kemudian Rasulullah bertanya, "kenapa wahai Abu Dzar?"

Berkata Sayyidina Abu Dzar RA.

"aku sukakan lapar kerana untuk membersihkan hati.

aku sukakan sakit kerana untuk mngurangkan dosaku.

aku sukakan maut kerana untuk bertemu tuhanku"

Kemudian bersabdalah Rasulullah ﷺ "aku cintakan dari dunia ini 3 perkara :

1. Wangian
2.Wanita yang solehah
3.Solat menjadi penyejuk mata ku"

Kemudian di waktu itu turunlah malaikat Jibril AS memberi salam pada Rasulullah ﷺ & para sahabat.

Kemudian malaikat Jibril mengatakan "aku sukakan di dunia kamu ini 3 perkara" :

1. Menyampaikan risalah
2.Menunaikan amanah
3.Cinta terhadap orang miskin"

Kemudian malaikat Jibril naik ke langit & turun sekali lagi ke bumi & berkata "Sesungguhnya ALLOH ﷻ mengucapkan salam kepada kamu semua & ALLOH ﷻ berkata sesungguhnya Allah suka pada dunia kamu ini 3 perkara :

1. Lidah yang sentiasa berzikir.
2. Hati yang sentiasa khusyuk.
3. Jasad yang sabar menanggung ujian - ujian.

Mudah2an bisa di jadikan sebagai PELAJARAN dan TAULADAN untuk kita menjalani hidup ini.
...

HABIB LUTHFI BIN YAHYA; RAHASIA DI BALIK MUKJIZAT DAN KAROMAH

HABIB LUTHFI BIN YAHYA; RAHASIA DI BALIK MUKJIZAT DAN KAROMAH

Terdapat dalam manaqibnya Sayyidi Syaikh Abul Abbas al-Mursi dan Sayyidi Syaikh Abil Hasan asy-Syadziliy sebuah hadits Nabi Saw.: الْعُلُمَاءُ  وَرَثَةُاْلأَنْبِيَاءِ(ulama adalah pewaris para nabi). Imam asy-Syadziliy menafsirkan ulama itu ada dua macam; Ulama Shadiqun dan Ulama Shalihun. Yang pertama ulama shadiqun itual-Auliya mitsl ar-Rusul, para wali seperti para rasul. Yang kedua ulama shalihun itual-Auliya mitsl al-Anbiya, para wali seperti para nabi.

Kenapa dipisah (dibagi) menjadi dua, sebab kalau rasul itu berkewajiban (bertugas) balagh (menyampaikan),waballagha ar-risalah wa adda al-amanah wanashaha al-ummah wajahada fillahi haqqa jihadih. Masalah mengeluarkan mukjizat itu suatu kewajiban (bagi para rasul Allah) karena tashdiq (menjadi pernyataan kebenaran adanya risalah) untuk memperkuat kaum awam.

Kalau ulama berbeda dengan rasul dengan diberi karomah-karomah oleh Allah Swt. Semisal karomahnya Habib Ahmad Bafaqih Syihr Hadhramaut. Suatu ketika ada seorang Maghrabi ahli sihir yang ingin menjajal kewalian Habib Ahmad Bafaqih. Orang tersebut meniup pohon kurma yang sedang tumbuh dan berbuah, seketika pohon kurma tersebut terbakar hebat sampai habis. Habib Ahmad lalu berkata,“Coba tiup lagi agar pohon kurmanya hidup kembali.”

Orang tersebut menjawab tidak bisa. Lalu Habib Ahmad pun bertanya, “Oh ilmumu hanya segitu?” Kemudian Habib Ahmad langsung berucap, “Hai pohon kurma, bi-idznillah hiduplah seperti semula!”Seketika pohon kurma yang sudah hitam gosong tadi hidup kembali bahkan dengan dedauan dan buah-buahan yang lebih baik dari semula.

Menyaksikan yang demikian orang Maghrabi itu pun hanya terdiam melongo, tak bisa berbuat apa-apa lagi. Akhirnya ahli sihir itu pun tunduk kepada Habib Ahmad Bafaqih.

Begitupula karomahnya Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad. Dulu di Tarim Hadhramaut ada seseorang asal Maghrabi yang sangat kaya, dia sedang jatuh cinta pada seorang wanita. Jaman itu ukir-ukiran terbaik emas dan perak adalah ukirannya Maghrabi. Akhirnya orang tersebut pergi ke Maghrabi hanya untuk memesan ukiran tersebut. Dipesanlah ukiran (gelang) teristimewa yang nantinya dipakai untuk melamar sang wanita pujaan.

Begitu pesanan sudah jadi, diajaklah si wanita itu ke rumah orang asal Maghrabi itu. Gelang itu lalu dipakaikan ke tangan si wanita pujaan oleh ibunya. Anehnya wanita itu langsung hilang entah ke mana. Penduduk Tarim pun menjadi geger. Dicari kesana-kemari bertanya kepada orang-orang pintar pun tidak ada yang sanggup menjawab dan mencarinya. Hingga bertemulah ia dengan Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad.

“Sudah, sekarang kamu pergilah kembali ke tukang yang membuat gelang itu.” Jawab Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad. Lalu pergilang orang tersebut ke Maghrabi sesuai perintah Habib Abdullah. Dan Habib Abdullah berpesan, “Tanyakan nanti, kembalikan atau tidak. Jika jawabannya tidak mau mengembalikan, tinggalkan saja dan pulanglah kembali ke Tarim.”

Sesampai di sana, ia melihat calon istrinya sedang berada di dalam ruangan seperti kurungan, tidak bisa keluar. “Orang ini memesan gelang jauh-jauh dari Tarim ke sini, pasti untuk seorang wanita yang cantik luar biasa,” batin tukang ukir itu saat pertamakali dipesani untuk membuatkan gelang. Pesan Habib Abdullah lalu disampaikan, dan ternyata jawaban tukang ukir tadi adalah ‘tidak mau’. Kemudian orang tersebut pun langsung pulang kembali ke Tarim.

Sesampai di Tarim ia langsung menghadap Habib Abdullah al-Haddad dan menyampaikan kejadian (jawaban) di atas.“Depan rumahmu tanahnya luas apa tidak?”Tanya Habib Abdullah kemudian. Lalu dijawab iya, yang kemudian Habib Abdullah berkata, “Ya sudah, tunggu saja besok ada apa, tapi jangan kaget nantinya.”

Besoknya di waktu Shubuh, begitu orang tersebut membuka pintu ia sangat kaget. Pasalnya tiba-tiba ada rumah di depan rumahnya, dan rumah itu persis seperti (modelnya) rumah orang Maghrabi. Begitu penghuninya keluar, setelah dilihat ternyata orang itu adalah tukang ukir asal Maghrabi. Sekarang yang kaget pun bertambah. Si tukang ukir itu pun bertanya-tanya, “Saya ini sedang di mana, koq tiba-tiba di tempat yang asing?”

Habib Abdullah al-Haddad yang sudah datang kemudian menjawab, “Ini di Tarim Hadharamaut. Rumahmu saya cabut pindah ke sini. Kembalikan wanita itu. Kamu hanya bisa memindah satu wanita, sedangkan saya memindah rumahmu sekaligus keluargamu saya pindahkan juga ke sini. Sekarang kamu mau apa?”

Akhirnya tukang ukir itu pun bertaubat, meminta maaf kepada Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad seraya mengembalikan si wanita. Itulah karomahnya para ulama jaman dulu. Dan ini merupakan jawaban-jawaban, namun jangan dimasukkan ke akal melainkan masukkan ke dalam iman. Sebab jika dimasukkan ke akal tidak akan masuk dan akal tetap akan menolak.

Begitupula karomah seorang ulama yang ada di Nusantara ini, Maulana Syarif Hidayatullah Cirebon. Kenapa di makam beliau sampai sekarang banyak guci-guci dan piring-piring yang menempel di dinding makam. Kisah selengkapnya silakan simak dalam video dokumentasi berikut, sekaligus menyambungkan live streaming : https://youtu.be/sP7G_m5thPE.

(Tulisan di atas adalah transkrip dan alih bahasa dari cuplikan mau’idzah hasanah Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya  dalam acara Maulid Nabi Saw. dan Haul Habib Umar bin Ali bin Hasyim bin Yahya & Sesepuh Desa Salakbrojo Kedungwuni)

Wallahu A'lam Bishawab

#alfatihah

Wednesday, February 20, 2019

Kalam Al-Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya

Kalam Al-Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya:

1. Kalimat Laa ilaa ha illa Alloh

Kalimat Laa ilaa ha illa Alloh tidak sekadar diucapkan, tetapi dihunjamkan ke dalam hati.

Makna: tidak ada zat yang wajib disembah kecuali ALLOH Subhanahu wata'ala. Selain ALLOH Subhanahu wata'ala adalah makhluk-hawadits yang baru.

Dari bacaan tsb dpt mengukir setiap hati mukmin, bisa menepis segala kesyirikan.
Syirik itu bermakna luas, bahkan pakaian bisa membuat syirik. Jika kita tidak pake pakaian/jubah maka kita tidak dikenal sbg ulama/ustad maka ini sebagai penyebab syirik dlm berpakaian. Demikian pula pekerjaan jika kita tidak bekerja, maka kita tidak makan, maka bekerja ini menjadi syirik.

Demikian jg kendaraan bisa menyebabkan syirik, jika kita bepergian tidak menggunakan kendaraan ini maka kita tidak sampai. Ini pun bisa menjadikan syirik.

Mengapa? Karena semua itu adalah wasilah-sarana, karena hakikatnya adalah ALLOH Subhanahu wata'ala yang menggerakkan.

Pembekalan dlm sholat harus terimplementasi dlm kehidupan. Oleh sebab itu sholat harus lengkap, tidak sekadar niat, bahkan mengajak seluruh anggota tubuh u/ sholat baik mata, telinga, mulut, tangan, lisan dikenalkan kepada ALLOH Subhanahu wata'ala
"Laa ilaa ha illa Alloh".... Sehingga seluruh tubuh tidak akan bermaksiat kpd Allah karena sudah mengenal ALLOH Subhanahu wata'ala .

Tidak cukup sampai disitu, mata, telinga, mulut, tangan, budi pekerti, kaki dan anggota tubuh lainnya dikenalkan kepada "Muhammadur Rosululloh". Fisik dan hati bisa menjadi bersih karena dikenalkan kepada ALLOH Subhanahu wata'ala dan Rosul-Nya.

Dengan sholat seluruh anggota tubuh dibasuh, dimandikan minimal 5x sehari = 450 sebulan. Masya Alloh! Bersih karena air wudlu...sudah sepatutnya anggota tubuh kita pun bersih dari perilaku apalagi sudah dikenalkan pada Laa ilaa ha illa Alloh.

Jika fisik dibersihkan 5x, pertanyaannya berapa kali hati kita dibersihkan? Jika tidak pernah maka di hati akan berkarat. Maka ucapan, mata, dan anggota tubuh akan melakukan sesuatu yang dilarang ALLOH Subhanahu wata'ala . Bgm caranya membersihkan? salah satunya membaca kalimat Laa ilaa ha illa Alloh muhammadur Rosululloh

2. Jangan Saling Merendahkan “Al” (Marga) Lain

‘Alaikum bi Al-Hadad:

Anda hidup harus siap ditempa. Kalau Anda bisa
menggali kemampuan diri sendiri berarti

'Alaikum bi Al-Yahya:

Anda Hidup, tahu arti hidup. Tahu nilai hidup.
Orang yang tidak pernah menempa diri, tidak akan tahu arti hidup, akhirnya hidup untuk makan.
Setelah itu

wa‘Alaikum bi Al-Faqih;

kalau Anda tahu arti hidup Anda akan tahu hukum.

Maka Anda akan: bil Bafaqih, Anda akan menguasai sebenarnya arti hidup.

Kalau Anda faham: ‘Alaikum bi Al-Athas, penyakit dalamnya hilang, mental kuat.

Kalau penyakit lahir-dalam bersih: ‘Alaikum Ba’Abud, Anda akan jadi orang Ahli Ibadah.

Kalau Anda jadi Ahli Ibadah ‘Alaikum bi Syihab, Anda akan bercahaya dan memancarkan cahaya.

Kalau Andai badahnya luar biasa 'Alaikum bi Jamalullail, Anda tidak akan menyia-nyiakan bangun malam: tahajud.

Kalau Anda bangun malam ‘Alaikum bil ‘Idrus, keliling melihat keadaan para saddah (sayid-sayid) Alawiyin dan kaum muslimin lainnya.

Kalau Anda sudah ‘al Idrus Fa ‘alaikum bi as Saqaf, mengayomi. Kalau sudah mengayomi baru Anda akan menjadi: Syekh Abi Bakar bin Salim. Guru dan bapak dari para Saddah. Oleh sebab itu jangan saling merendahkan “al” (marga) lain

Dunia ini adalah sarana dalam menggapai kehidupan yang lebih baik, jadikan dunia sebagai sarana ibadah pokoke ibadah saja.

Bagaimana cara menggenggam dunia agar tidak jatuh ke dalam hati sehingga hati menjadi buta, Ingat bahwa hidupmu untuk ibadah  semata.

Berikut adalah hikmah dari Sang Waliyullah Abah Habib Luthfi Bin Yahya dalam menyikapi kehidupan agar pasrah secara syariat. Mau mengejar dunia ?

Kenali Siapa Pemilik Pencipta Semesta Alam Ini... Allah Swt

1. Agar Dzikir Meresap Ke Dalam Hati

Abah Menjawab :" Agar dzikir kita bisa masuk sampai ke hati, maka kita harus bisa merasakan secara lahir dan batin dzikir kita ini kepada Allah swt. Dan unutk itu, kita mesti memenuhi beberapa syarat:

Pertama, tingkatkan rasa memerlukan Allah swt

Kedua, setelah kita merasa memerlukan Allah swt, maka kita akan mendekat kepada-Nya dan janganlah membawa perasaan 'siapa saya'. Maksudnya, janganlah menampilka amalan-amalan karena sudah mampu membaca ini, bisa membaca itu, bisa menyelesaikan bacaan sekian dan sekian. tinggalkanlah perasaan mampu itu, justru kita menghadap kepada Allah swt dengan perasaan hamba yang sangat fakir, dengan segala kerendahan hati.

Ketiga, belajrlah dan berlatihlah untuk sampai pada keyakinan bahwa apa yang kita baca, di dengar oleh Allah Yang Maha Mendengar

Semua itu insya Allah akan mencetak individu yang merasa di dengar dan dilihat oleh Allah swt, Yang Maha Mendegar dan Maha Melihatyang akhirnya akan membatasi diri kita untuk melakukan hal-hal yang tidak di ridhai oleh Allah swt dan Rasul-Nya. Apabila sudahmenerangu lahir dan batinnya, sehingga setiap langkahnya akan di sinari oleh sinar kebenaran dari Allah swt."

2. Jenuh, Stress, Galau, dan Penyakit Sejenisnya

Abah menjawab: " pertama, marilah bersama-sama kita belajar memahami bahwa ketaatan kepada Allah swt adalah suatu kewajiban bagi hamba terhadap Tuhannya, bukan sekedar demi lapangan pekerjaan yang akan menatangkan rezeki, melainkan lebih sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Sang Pemberi Rezeki. Dengan pemahaman seperti itu kebanggaan kita akan terbangun pada kedekatan dengan Sang Maha Pemberi, bukan pada pemberiannya. Jika kita menyadari hal ini, insya Allah anda akan terhindar dari perasaan stress.

dunia itu bukan segalanya. Saya sendiri pernah mengalami hal seperti itu. Ketika itu guru-guru saya menyadarkan saya untuk tidak menjadikan dunia sebagai akbaru hammina, tujuan dan cita-cita terbesar kita. Rasulullah saw sendiri mengajari kita untuk selalu memohon perlindungan Allah swt agar terhindar dari menjadikan dunia sebagai tujuan hidup kita. Jadikanlah dunia sebagai sarana mengerjakan amal shaleh dan mengumpulkan bekal untuk kehidupan akhirat.

Kebanyakan orang yang merasa stress dalam hidup adalah karena kurangnya rasa ta'alluq  (bergantung) kepada Allah swt. Efeknya, muncul rasa takut ,iskin apabila kerja tidak maksimal. Atau tidak bisa menerima ketentuan takdir yang berupa keadaan sosial ekonomi kita saat ini. Bahkan tak jarang, karena rasa stress itu, kita sampai melupakan nikmat-nikmat Allah swt yang agung yang kita peroleh. Diantaranya adalah nikmat iman dan islam. serta kemampuan mengerjakan amal shaleh serta menjauhi larangan Allah swt. Kenikmatan lain dari Allah swt yang melekat di diri kita tapi sering terlupakan adalah nikmat sehat jasmani dan rohani.

Kedua nikmat tersebut akan terasa besar bjika kita mau merenung dan misalnya membandingkan dengan orang lain yang di anugerahi harta berlimpah, hatinya tertutup dari iman, sehingga hidupnya bergelimang maksiat atau dengan orang yang mengidapberbagai penyakit, baik fisik maupun psikis yang membuat harta yang bergelimang seakan tak berharga.

Andai saja kita mau memandang ke bawah, kepada mereka yang jauh lebih susah dari kita, insya Allah akan lahir rasa syukur di hati kita. Jika sudah muncul rasa syukur, maka beban hidup sudah terasa ringan, stress serta penyalit fisik turunannya, seperti migrain akan menjauh.

Setelah semua hal itu anda tanamkan, maka bolehlah anda menambahkannya dengan membaca Surat al-Insyirah sebanyak 28 kali setiap usai shalat Isya. Mudah-mudahan dengan berkah Allah swt  melalui surat yang mulia tersebut hati dan jiwa Anda akan Lapang
Wallahu A'lam Bishawab

#alfatihah

Tuesday, February 19, 2019

Tanya-Jawab AL-QUR'AN



CATATAN RINGKAS, apabila kelak kita ditanya oleh anak/cucu kita tentang Al-Quran.
(tanya jawab)
 
T : Apa sajakah syarat2 memegang al-Qur'an ?
J  : Berwudlu, suci dari haid dan nifas, suci dari junub.
T : Wanita yang bagaimanakah yang ketika sedang haid atau nifas tetap dibolehkan membaca al-Qur'an ?
J  : Wanita penghapal al-Qur'an, dan wanita pengajar al-Qur'an (guru al-Qur'an). Tapi memegangnya tetap tidak dibolehkan.
T : Berapa jumlah Surat dalam al-Quran ?
J  : 114 Surat
T : Berapa jumlah Juz dalam al-Quran ?
J  : 30 Juz
T : Berapa jumlah Hizb dalam al-Quran ?
J  : 60 Hizb
T : Ayat berapa dan dalam surat apakah yang pertama kali diturunkan ?
J  : Ayat 1-5 Surat al 'Alaq.
T : Ayat berapa dan dalam surat apakah yang terakhir diturunkan ?
J  : Ayat 3 Surat Al Maidah.
T : Berapa jumlah Ayat dalam al-Quran ?
J  : 6236 ayat
T : Berapa jumlah Kata dalam al-Quran? Dan Berapa Jumlah Hurufnya ?
J : 77437 Kata, atau 77439 Kata dan 1.027.000 huruf.
T : Siapa Malaikat yang disebut namanya dalam al-Quran ?
J  : Jibril, Mikail, Malik, Ridwan, Malakulmaut, 'Izroil, Harut, Marut, Al-Hafadzoh, Rokib, 'Atied, Hamalatul-Arsy.
T : Berapa jumlah Malaikat yang wajib diketahui ?
J. : 10 Malaikat.
1. Jibril ~ Menyampaikan wahyu.
2. Mikail ~ Menurunkan hujan/rizki.
3. Isrofil ~ Meniup terompet sangkakala.
4. 'Izroil ~ Mencabut nyawa.
5. Rokib ~ Mencatat amal baik.
6. 'Atied ~ Mencatat amal buruk.
7. Mungkar ~ Penanya di alam kubur.
8. Nakir ~ Penanya di alam kubur.
9. Malik ~ Penjaga Neraka.
10. Ridwan ~ Penjaga Surga.
T : Siapakah nama malaikat yang sedang menjalani hukuman dari Allah hingga hari kiamat yang dikisahkan dalam al-Qur'an ?
J : Harut dan Marut.
T : Berapa Jumlah Sajdah (ayat Sujud) dalam al-Quran ?
J : 14 Sajdah.
T : Berapa Jumlah Surat Madaniyah dalam al-Quran ? Sebutkan . . .
J : 28 Surat,
al-Baqoroh, 'Ali-Imron, an-Nisa" al-Maidah, al-Anfal, al-Taubah, al-Ra'd, al-Haj, al-Nur, al-Ahzab, Muhammad, al-Fath, al-Hujurat, ar-Rahman, al-Hadid, al-Mujadilah, al-Hasyr, al-Mumtahanah, as-Shaf, al-Jum'ah, al-Munafiqun, at-Taghabun, at-Thalaq, at-Tahrim, al-Insan, al-Bayinah, al-Zalzalah, an-Nashr.
T : Berapa Jumlah Surat Makiyah dalam al-Quran ? Sebutkan . . .
J : 86 Surat, selain dari surat yg disebut di atas.
T : Berapa Jumlah Surat yang dimulai dengan huruf dalam al-Quran ?
J : 29 Surat.
T : Apakah yang dimaksud dengan Surat Makiyyah ? Sebutkan 10 saja . . .
J : Surat Makiyyah adalah Surat yg diturunkan di Makkah sebelum Hijrah, seperti: al-An'am, al-Araf, al-Shaffat, al-Isra', al-Naml, al-Waqi'ah, al-Haqqah, al-Jin, al-Muzammil, al-Falaq.
T : Apakah yang dimaksud dengan Surat Madaniyyah ? Sebutkan lima saja . . .
J : Surat Madaniyah adalah Surat yg diturunkan di Madinah setelah Hijrah, seperti: al-Baqarah, al-Imran, al-Anfal, al-Tawbah, al-Haj.
T : Berapa Jumlah para Nabi dan Rasul yang disebut dalam Al-Quran ? Sebutkan . . .
J : 25 Nabi dan Rasul.
J : Adam, Idris, Nuh, Hud, Sholeh, Ibrahim, Luth, Isma'il, Ishaq, Ya'qub, Yusuf, Ayub, Syu'aib, Harun, Musa, ILyasa', Dzulkifli, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Yunus, Zakaria, Yahya, 'Isa, Muhammad ﷺ .
T : Siapakah nama Nabi yang masih hidup hingga kini yang diceritakan dalam al-Qur'an ?
J : Nabi Khidir as dan Nabi 'Isa as.
T : Siapakah nama Nabi yang kelak nanti di surga, apabila beliau membaca al-Qur'an maka daun-daun pohon surga yang gugur pun akan terhenti jatuh demi mendengar merdunya alunan suara Nabi tersebut ?? Dan ini adalah termasuk salah satu nikmat surga yang dijanjikan oleh Allah swt ...
J : Nabi Dawud as.
T : Siapakah nama manusia yang memiliki dua tanduk di kepalanya yang diceritakan dalam al-Qur'an ? Dalam surat apakah kisah itu ?
J : Raja Dzulqornaen as, (waliyullah). Dikisahkan dalam surat al-Kahfi.
T : Raja Dzulqornaen memiliki seorang patih (wakil raja), siapakah namanya ?
J : Waliyullah Khidir as, kemudian diangkat menjadi Nabi oleh Allah swt. Dan beliau masih hidup hingga akhir zaman.
T : Siapakah satu-satunya nama wanita yang disebut namanya dalam al-Quran ?
J : Maryam binti Imran.
T : Siapakah satu-satunya nama Sahabat yang disebut namanya dalam al-Quran ?
J : Zaid bin Haritsah. Rujuk dlm surat Al-Ahzab ayat 37.
T : Siapakah sahabat Nabi yang mempunyai karomah yaitu apabila beliau membaca al-Qur'an maka lembaran al-Qur'an itu membuka dengan sendirinya dan berpindah halaman demi halaman tanpa disentuh ??
J : Sahabat Utsman bin 'Affan
T : Apakah nama Surat yang haram membaca Basmalah di awal suratnya ?
J : Surat at-Taubah.
T : Apakah nama Surat yang memiliki dua Basmalah ?
J : Surah al-Naml.
T : Apakah nama Surat yang bernilai seperempat al-Quran ?
J : Surah al-Kafirun.
T : Apakah nama Surat yang bernilai sepertiga al-Quran ?
J : Surat al-Ikhlas.
T : Apakah nama Surat yang apabila dibaca rutin dapat menyelamatkan pembacanya dari siksa Qubur ?
J : Surat al-Mulk.
T : Apakah nama Surat yang apabila dibaca pada hari Jum'at akan menerangi sepanjang pekan ?
J : Surat al-Kahfi.
T : Apakah ayat yang paling Agung dan ada di dalam Surat apa ?
J : Ayat Kursi, dalam Surat al-Baqarah ayat No.255.
T : Apakah nama Surat yang paling Agung dan berapa jumlah ayatnya ?
J : Surat al-Fatihah, tujuh ayat.
T : Apakah ayat yang paling bijak dan dalam surah apa ?
J : Firman Allah Swt yg artinya :
" Barang siapa yang melakukan kebaikan walaupun hanya sebesar biji sawi niscaya ia akan melihat pahala balasannya. Dan barang siapa yang melakukan kejahatan walaupun hanya sebesar biji sawi maka niscaya ia akan melihat balasannya pula . . ."
(Surat al-Zalzalah ayat 7-8)
T : Apakah nama Surat yang ada dua sajdahnya ?
J : Surat al-Haj ayat 18 dan ayat 77.
T : Pada Kata apakah pertengahan al-Quran itu dan di Surat apa ? Ayat no Berapa ?
J : وليتلطف Surat al-Kahfi ayat No. 19.
T : Ayat apakah bila dibaca setiap habis Sholat Fardhu dapat mengantarkannya masuk ke dalam surga ?
J : Ayat Kursi.
T : Ayat apakah yang diulang-ulang sbyk 31 kali dalam satu Surat dan di Surat apa?
J : Ayat فبأي آلاء ربكما تكذبانِ ) pada Surat ar-Rahman.
T : Ayat apakah yang diulang-ulang sbyk 10 kali dalam satu surat dan di surat apa ? Apakah ayat ini ada juga disebut dalam surat lainnya? Di surat apa ?
J : Ayat (ويل يومئذ للمكذبين) pada surat al-Mursalat, juga ada dalam surat al-Muthaffifiin ayat No. 10.
T : Apakah Ayat terpanjang dalam al-Quran ? pada Surat apa ? Ayat berapa ?
J : Ayat No 282 Surah al-Baqarah.
T : Apa hukumnya menterjemahkan ayat al-Quran tanpa memakai tafsir lalu menggunakan ayat itu sebagai hujjah atau dalil ? Ataupun menyebarkan artian ayat tersebut ?
J : Hukumnya haram, dan termasuk ke dalam perbuatan dosa besar dan ancamannya adalah neraka.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Berkata Ibnul Qudamah :
" Sangat dimakruhkan orang yang menghatamkan al-Qur'an lebih dari 40 hari. "
(Semoga kita bisa mengamalkannya)
Berkata Imam Qurtubi :
" 40 hari adalah waktu bagi orang -orang yang punya kelemahan membaca al-Qur'an dan orang yang memiliki banyak kesibukan. "
(Semoga kita bisa mengamalkannya)
Di antara kebaikan al-Qur'an adalah Allah akan memberkahi pembaca dan penghafalnya.
(Semoga kita bisa mengamalkannya)
Berkata Abdul Malik bin Umair :
" Satu-satunya manusia yang tidak pikun adalah orang yang selalu membaca al-Qur'an."
Dalam redaksi lain
" Manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca al-Qur'an".
(Semoga kita bisa mengamalkannya)
Berkata Al-imam Qurtubi:
" Barang siapa yang membaca al-Qur'an, maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun".
(Semoga kita bisa mengamalkannya)
Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim ra :
" Perbanyaklah membaca al-Qur'an jangan pernah kau tinggalkan, karena sesungguhnya setiap yang kamu inginkan akan di mudahkan setara dengan yang kamu baca".
(Semoga kita bisa mengamalkannya)
Berkata Ibnu Solah:
"Bahwasannya para Malaikat tidak diberi keutama'an untuk membaca al-Qur'an, oleh karena itu para Malaikat bersemangat untuk selalu mendengarnya saja dari baca'an manusia".
Berkata Abu Zanad :
" Di tengah malam, aku keluar menuju masjid Rasulullah ﷺ ,, sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati melainkan pada nya ada yang membaca al-Qur'an".
Berkata Shaikhul Islam ibnu Taimiyyah :
" Tidak ada sesuatu yang lebih bisa memberikan nutrisi otak, kesegaran jiwa, dan kesehatan tubuh serta mencakup segala kebahagiaan melebihi dari orang yang selalu melihat Kitabullah ta'ala".
Bergantunglah pada al-Qur'an niscaya kau akan mendapatkan keberkahan.
(Semoga kita bisa mengamalkannya)
Allah berfirman :
" ini adalah kitab yang kami turunkan kepadamu yang penuh keberkahan agar mereka mau mentadaburi ayat-ayatnya".
Berkata sebagian ahli tafsir :
" Manakala kita menyibukkan diri dengan al-Qur'an maka kita akan dibanjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia".
(Semoga kita bisa mengamalkannya)
Demikian catatan ringkas ini, barangkali ada yang ingin melengkapinya, kami persilahkan . . .
Silahkan barangkali ada yang ingin men-share/copas supaya tulisan ini makin tersebar dan lebih bermanfaat.
Mudah-mudahan amal baik kita semua diridloi Allah swt.
Aamiin Yaa Robbal 'Aalamin . . .
 
والله اعلم . . .
 
Salam hormat
    🙏🙏🙏
Rudi Bintang
Cirebon, 06 Februari 2019

KISAH TELADAN; AMPLOP HABIB LUTHFI BIN YAHYA

KISAH TELADAN; AMPLOP HABIB LUTHFI BIN YAHYA

Ada sebuah peristiwa yang sampai saat ini masih saja membekas dalam ingatan tentang Habib Luthfi Bin Yahya. Malam itu, ketika aku duduk berdesak-desak dengan para tetamu yang memenuhi ruangan itu, tiba-tiba beliau menunjukkan kepada semua yang hadir itu sesuatu yang di luar dugaan. Manakala beberapa orang tamu dari berbagai daerah itu tengah menyampaikan keluh kesah mereka, tanpa malu-malu beliau membuka amplop yang bertebaran di atas meja. Dikeluarkan isinya. Lalu ditumpuk di atas meja.

Mula-mula, aku merasa tak nyaman dengan pemandangan itu. Sebab, isi amplop itu semuanya lembaran uang. Ada yang berwarna merah, ada pula yang berwarna biru. Semua uang itu tak lain berasal dari pemberian secara cuma-cuma dari para tetamu. Itulah yang membuatku agak risih. Rasanya kok seperti kurang etis jika hal itu dilakukan di hadapan para tamu yang ada di situ.

Semua isi amplop itu dikeluarkan. Tanpa satu pun tertinggal. Tak dihitung memang oleh Habib Luthfi. Tetapi, kalau aku perkirakan, bisa jadi itu jumlahnya sudah mencapai angka jutaan.

Setelah semua isi amplop itu dikeluarkan, beliau memasukkan tumpukan uang itu ke dalam satu amplop yang ukurannya cukup besar. Lalu, tiba-tiba memanggil salah seorang perempuan, seorang ibu yang masih muda untuk mendekat. Ibu itu awalnya duduk di pojokan.

“Nduk, sini Nduk,” ucap Habib Luthfi.

Perempuan itu pun agak malu-malu untuk maju ke depan, mendekati beliau. Tampilannya sederhana. Sangat sederhana. Menunjukkan kalau perempuan ini dari kalangan masyarakat biasa. Mungkin dari keluarga yang kurang beruntung nasibnya.

“Sampeyan rene karo sapa? (Anda ke sini sama siapa?)” tanya Habib Luthfi.

“Kaliyan lare, Bah (Bersama anakku),” jawab perempuan itu agak malu dan penuh hormat.

Habib Luthfi pun segera mengedarkan pandangan, mencari anak dari perempuan itu, “Ndi? Ndi anakmu? Gawa rene (Yang mana anakmu? Bawa ke sini),” pinta Habib Luthfi.

Entah senang atau bagaimana, reaksi perempuan itu langsung bergegas ke belakang lagi. Ke tempat duduknya semula. Tetapi, sebelum perempuan ini beringsut, beliau langsung bilang, “Sampeyan ora usah rono maneh. Ngger kene bae. Ben anake sampeyan sing mrene, ya? (Anda tak perlu ke sana lagi. Di sini saja. Biarkan anakmu yang ke sini),” ucap Habib Luthfi sambil tersenyum.

Dari belakang terdengar beberapa orang menyampaikan pada Habib Luthfi jika anak dari perempuan itu tertidur. “Wis ra kaiki. Ben. Nek wis turu ora usah digugah, melas. (Sudah tak apa. Biarkan. Kalau sudah tidur tak perlu dibangunkan, kasihan),” kata Habib Luthfi.

Tak berselang lama, anak dari perempuan itu terbangun. Lalu segera diberi jalan oleh para tetamu untuk mendekat Habib Luthfi. Perempuan itu pun segera menyambut anak perempuannya. Segera pula ia memeluknya.

“Nah iki wis tangi dhewe. Sampun maem durung? (Nah kan, bangun sendiri. Sudah makan belum?),” tanya beliau.

Gadis kecil itu mengangguk.

“Wis? Temenan wis? (Sudah? Beneran sudah?),” tanya Habib Luthfi memastikan.

“Sampun wau, Bah (Sudah tadi),” jawab si Ibu.

“Oh ya wis (Oh ya sudah)...” ucap Habib Luthfi. “Nggonmu iseh kena rob? (Rumahmu masih terkena air rob?)” tanya beliau kemudian.

Si Ibu muda ini menjawab, “Takseh, Bah. Malah sakniki saya parah. (Masih, Bah. Malah sekarang makin parah),” jawab si Ibu itu.

“Lha sampeyan yen turu piye? Terus kerjaane piye? (Lha kalau tidur bagaimana? Kerjanya bagaimana?)” tanya Habib Luthfi.

Perempuan itu menjawab, “Nggih, susah, Bah. Kerjaan ugi susah.”

Tampak tatapan Habib Luthfi menaruh empati yang amat mendalam. Amplop yang ada pada genggaman beliau, seketika itu diberikan kepada Ibu muda itu. “Iki nggo nempur beras karo nggo nyukupi kebutuhanmu ya, Nduk. (Ini untuk membeli beras dan kebutuhan lainnya ya, Nduk). Nggonen sing bener lan sing pas karo kebutuhanmu,” kata beliau kemudian.

Perempuan itu terkejut. Ia tak menyangka akan menerima pemberian yang demikian besar dan sangat berarti bagi dirinya dan keluarganya. Ia pun membungkukkan badan berkali-kali, sambil mengucapkan terimakasih kepada Habib Luthfi.

“Iki dudu saka aku. Ning iki saka kabeh sing ning kene. Insya Allah, kabeh ikhlas. (Ini bukan dari saya. Melainkan dari semua yang ada di sini. Insyaallah semua ikhlas.) Wis ya... ditrima ya, Nduk?” kata Habib Luthfi.

“Nggih, Bah. Maturnuwun...”

“Wis ya... iki wis bengi. Melaske anakmu. Saiki sampeyan luwih becik mulih omah. Ben anakmu sesuk ora kawanan tangine. Sampeyan rene mau diterke bojone sampeyan? (Sudah... ini sudah larut. Kasihan anakmu. Sekarang lebih baik pulang ke rumah agar anakmu tidak kesiangan. Anda ke sini diantar suami?” tanya Habib Luthfi.

“Nggih, Bah. Wau dianter garwa kula nitih becak (Ya, Bah. Tadi diantar suami dengan becaknya)” jawab si Ibu muda itu.

“Lha saiki ning ndi bojomu? (Sekarang di mana suamimu?)”

“Narik becak malih Bah. Sanjange wau wonten sing nyuwun dianter becak (Narik lagi, Bah. Katanya ada orang yang menumpang)” jawab si Ibu muda itu.

“Nek ngono ben diter nganggo mobil wae. Mengko ben sopir sing ngeter Sampeyan mulih. Karo iki, jajan iki digawa ya, (Kalau begitu biar diantar mobil saja. Nanti ada sopir yang mengantar pulang. Dan ini, jajan-jajan ini dibawa pulang ya),” kata Habib Luthfi.

Perempuan itu memperlihatkan roman wajah antara senang dan bingung. Senang, karena malam itu ia mendapatkan pemberian yang luar biasa banyaknya dari beliau. Bingung, karena ia tidak tahu caranya membawa semua pemberian itu. Ada roti satu kaleng besar. Ada makanan lainnya yang berkaleng-kaleng. Ada yang kardusan pula. Semuanya diberikan beliau untuk si ibu muda ini.

Habib Luthfi pun segera memanggil sopir dan memintanya agar membantu membawakan semua barang yang dibawa pulang. Semuanya. Beliau juga berpesan agar sopir mengantarkan sampai depan rumah. Jangan hanya berhenti di tepi jalan.

Setelah peristiwa itu, semua tamu yang hadir malam itu sejenak melongo. Terbengong dengan ulah beliau. Tak berselang jeda yang lama, beliau baru katakan sebuah pesan yang amat mendalam, “Pengorbanan ibu tadi sungguh luar biasa. Ia rela datang ke sini dengan membawa seabreg kebingungan atas nasibnya. Ibu itu korban rob. Hidupnya pas-pasan. Dan tidak hanya ia saja yang mengalami nasib begitu. Ada banyak. Merekalah yang sesungguhnya berhak untuk kita bantu. Ngenes kalau lihat nasib bangsa ini. Sebab, masih banyak orang-orang yang seperti ibu itu.”

Sejenak kemudian, Habib Luthfi terdiam. Seketika itu pula, aku menyaksikan sebuah peristiwa yang membuatku keliru menafsirkan apa yang beliau lakukan. Ya, semula aku berprasangka buruk terhadap tindakan beliau yang mengeluarkan semua isi amplop itu dan meletakkannya di atas meja. Tetapi, prasangka buruk itu kemudian menjadi keliru ketika seluruh uang yang dikeluarkan dari lembar-lembar amplop itu diberikan kepada seorang ibu muda yang dalam kesusahan. Betapa dangkalnya nalarku ini. Oh! Rasanya malu dan teramat malu semalu-malunya.

Betapa tidak, beliau yang sudah memiliki nama besar pun tak segan untuk melayani orang-orang kecil. Bahkan bisa lebih mendahulukan mereka ketimbang tamu-tamu lain yang tampak lebih berkelas. Beliau juga tak sungkan-sungkan untuk mengingatkan siapapun yang hadir di situ, ada kiai, santri, dan orang-orang yang paham agama sekalipun tanpa kata-kata yang berbusa. Langsung melalui tindakan yang boleh dibilang tindakan itu seperti sebuah tamparan keras buat semua tetamu.

Ya, begitulah beliau. Semoga Abah Habib Luthfi Bin Yahya senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan lahir batin dan panjang umur. Amin.
Wallahu A'lam Bishawab

#alfatihah

Monday, February 18, 2019

KAROMAH HABIB LUTHFI BIN YAHYA



Kisah habib luthfi saat berada di masjid baiturrahman pemalang

Alkisah

Ada sebuah sumur di masjid Baiturrahman, desa Kaso kec.Comal kab.Pemalang,namun air dari sumur ini mempunyai kwalitas yg kurang baik,walaupun lumayan jernih namun ada bau yg cukup menyengat,shngga tdk nyaman ketika dipakai utk berwudhu.

pada suatu hari Habib Maulana Luthfi Bin Yahya (Abah Luthfi) beliau mengambil air wudhu dimasjid itu (kejadian ini di sadur 7 th yang lalu)

namun belum selesai berwudhu beliau brkata pda jama'ah yg merupakan warga sekitar yg juga akan berwudhu:

"koh airnya bau ya", ungkap habib"

warga dan para jamaah pun sontak menjawab"

iya benar, walaupun sudah dikuras tetap saja bau airnya"

kemudian beliau mengambil satu biji batu krikil yg ada disekitar sumur digenggam beberapa saat

Setelah itu batu krikil dimasukkan kedalam sumur, dan alhamdulillah puji syukur kehadhirat Allah swt.melalui karamah beliau setelah kejadian itu air sumur dimasjid Baiturahman menjadi tidak berbau hingga sekarang,sehingga nyaman dipakai untuk sarana ibadah. Wallahu A'lam Bishawab

#alfatihah

Sunday, February 17, 2019

DZIKIR-DZIKIR IJAZAH HABIB MUNZIR ALMUSAWA

DZIKIR-DZIKIR IJAZAH HABIB MUNZIR ALMUSAWA

1. AYAT KURSI

Semasa Hidup, Al - Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa, ketika mengisi acara Maulid di Masjid Arriyadh, Pedurenan, Kuningan, pernah memberikan suatu Ijazah Ayat Kursi yg dibaca 1x setiap ba'da sholat fardhu, dengan menyitir suatu Hadits Rosulillah SAW :
"MAN QORO-A AAYATAL KURSIY FII DUBURI KULLI SHOLAATIN MAKTUUBATIN, LAM YAMNA'HU MIN DUKHUULIL JANNAH ILLA AN YAMUUT".
(Siapa yg membaca Ayat Kursi setiap selesai sholat wajib, maka tidak ada yg menghalanginya untuk memasuki surga kecuali kematian).
Beliau menjelaskan, siapa yg membaca Ayat Kursi tsb, maka akan mati dalam keadaan Husnul Khotimah.
Lalu beliau pun berkata :
"Bagaimana dengan orang yg ahli maksiat..!?". Beliaupun meneruskan dengan menjawab sendiri : "Jika orang itu adalah ahli maksiat, maka Alloh akan membuatnya bertaubat hingga akhirnya ia akan mati Husnul Khotimah"

2. DZIKIR JALALAH

Ujar beliau, "Sulthonuddzikir (raja semua dzikir), yaitu : YAA ALLAH
Guru Mulia (Habib Umar bin Habisshowabgajarkan dzikir ini di waktu yg terbaik dibaca sebelum subuh sebanyak 200X atau lebih, maka saya meminta ijazah pada beliau agar boleh dibaca diwaktu lain untuk jamaah di majelis majelis dan beliau terdiam cukup lama, lalu mengijazahkannya, dengan demikian terbukalah seluruh izin bagi jamaah mengamalkannya kapan saja dalam jumlah berapa saja, namun dengan shighah huruf Nida, yaitu "Yaa" demikian sanad yg dzikir ini yg saya terima dari guru mulia kita.
Dan kalimat Yaa (wahai) ini menjadi pembuka lebih besar lagi dari kalimat selanjutnya, karena terangkat dengan shighah menyeru nama Allah Swt."

3. DOA HABIB MUNZIR ALMUSAWA UNTUK ANAKNYA

Beliau berkata, "Saudaraku yang kumuliakan,
mengenai doa untuk anak-anak saya, saya jarang menggunakan lafadz, saya hanya memandangi mereka dengan kasih sayang, sambil hati bagai terbakar dengan dahsyatnya permohonan pada Allah agar anak ini dijadikan kesayangan Allah SWT dan Rasul Nya, juga saat dari kejauhan, jika teringat pada anak-anak saya, maka doa dalam hati saya selalu memohon pada Allah seperti itu, hal itu mujarab, anak-anak menjadi berubah sifat-sifatnya, suka mimpi Rasul SAW, taat pada saya, budi luhur dan ucapan-ucapan indah yang mengagumkan sering keluar dari ucapan mereka dan perbuatan mereka.
Misalnya tiba-tiba mereka bangun malam dan tahajjud sendiri, padahal masih 6 tahun, atau tiba-tiba tidak mau makan karena ingin puasa, lalu sorenya sudah kelaparan dan akhirnya makan juga, setelah makan mereka menangis karena menyesal membatalkan puasa.
Dan mereka jika saya dirumah, berdesakan mau shalat jamaah dengan saya, anak saya yang terkecil, Hasan, usianya 6 tahun, jika shalat subuh terlambat satu rakaat saja berjama'ah dengan saya, ia menangis, marah, dan murung, kesal, subhanallah, padahal saya tak pernah menghardiknya atau memerintahkannya shalat harus dari awal rakaat berjamaah dengan saya, tapi perasaan itu muncul begitu saja dari anugerah Allah SWT, tentunya sebab do'a."

4. AGAR BERJUMPA NABI / ORANG SOLIH DALAM MIMPI

Seseorang bertanya kepada beliau, "Adakah amalan supaya kita dapat bemimpi/berjumpa dengan Nabi Khidir & adakah amalan supaya kita dapat bemimpi para wali yang kita inginkan?"
Jawaban Habib Munzir al-Musawa rahimahullah:
"Amalan tertentu tidak, namun cinta dan banyak kirim fatihah, dapat mempercepat perjumpaan, saya pernah diajarkan oleh Guru Mulia saya untuk membaca Fatihah 7X setiap sebelum tidur untuk Rasul saw, tak lama saya pun berjumpa beliau saw dalam mimpi. Anda dapat mencoba mengirimkan Fatihah 7X setiap sebelum tidur pada Nabi Khidir as, dan para wali yang anda inginkan, teruskan setiap sebelum tidur, insya Allah anda segera jumpa."

5. MEMPERKUAT HUBUNGAN RUH KITA DENGAN RUH RASUL SAW

"Mengenai berjumpa dengan Rasul Saw adalah dengan merindukan beliau dan memperbanyak amalan Sunnah semampunya, dan memperbanyak Shalawat. Rasulullah Saw sangat mencintai kita dan memperhatikan kita lebih dari ayah bunda kita, beliau adalah Ayah Ruh bagi semua Ummatnya, maka Ruh kita tetap mudah berhubungan dengan Ruh beliau Saw, lewat mimpi misalnya. Nah, perkuat hubungan Ruh anda dengan Ruh Rasulullah Saw dengan Shalawat ini :

"Allahumma shalli alaa ruuhi sayyidina muhammadin fil arwah, wa `ala Jasadihi fil ajsaad, wa alaa Qobrihi filqubuur"

(Wahai Allah limpahkan Shalawat pada Ruh Sayyidina Muhammad di Alam Arwah, dan limpahkan pula pada Jasadnya di Alam Jasad, dan pada Kuburnya di Alam Kubur).

6. MEMPERBANYAK SHOLAWAT

Habib Munzir berkisah, "Imam syadzili suatu hari bermimpi dicium bibirnya oleh Rasulullah saw, maka ia berkata : wahai Rasulullah.... (Saw) kenapa kau mencium bibirku padahal ia banyak dosa?,maka Rasul saw menjawab : aku tidak mencium bibir seseorang kecuali ia bershalawat padaku 1000X siang dan 1000X malam, dan kau wahai abul hasan (assyadzili) akan mensyafaati ribuan orang pendosa dari ummatku kelak dihari kiamat.
kisah saya..?
saya pernah selalu mengamalkan shalawat sebanyak banyaknya, lalu setiap kali saya akan mendapat musibah pastilah Rasul SAW datang sebelum musibah, dan setelah musibah, beliau SAW dengan santainya menenangkan, ketika saya baru menikah, saya kesulitan cari nafkah, karena saya masih belajar di yaman, maka saya menangis sedih karena bayi kecil dan istri saya tidak ada makanan untuk esok sarapan, maka saya dikunjungi beliau SAW sambil tersenyum : wahai munzir, jangan risau, kau tak akan kelaparan dari kehabisan makanan, kalau kau sampai kelaparan karena kehabisan makanan aku yang akan membawa makanan di punggungku mengetuk pintumu membawakan makanan...!, maka saya tersentak kaget mendengar pintu diketuk dengan keras, teman saya datang membawa makanan makanan selepas selamatan dari rumah tetangga, Subhanallah

Saya menyukai semua macam shalawat. Dulu saya membaca 17 macam shalawat, di antaranya shalawat Syeikh Abdul Qadir Al Jailani yg panjangnya 13 halaman. *Namun sekarang saya membaca satu macam shalawat saja, yang diajarkan oleh Rasul saw pada saya lewat mimpi *:
* ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺍﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ *
" Ya Alloh, limpahkanlah shalawat kepada sayyidina muhammad, keluarga dan sahabatnya dan juga limpahkanlah keselamatan".
Shalawat ini saya baca 1.000 kali setiap harinya. Jika anda ingin membacanya silahkan! Saya ijazahkan pada anda, boleh di baca100 kali, 200 kali atau lebih. Berapa saja sekiranya anda mampu dan juga bisa dibaca di mobil, di jalan atau dimanapun anda berada."

Wallahu a'lam bisshowab.

TIPS SHOLAT KHUSYUK DARI GURU MULIA KITA AL HABIB UMAR BIN HAFIDZ

TIPS SHOLAT KHUSYUK DARI GURU MULIA KITA AL HABIB UMAR BIN HAFIDZ

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

Seseorang di katakan khusyu’ jika memenuhi 6 kriteria, yaitu:

1. (Hudurul Qolb) Hadirnya hati. hadirnya hati harus di latih terus-menerus, bila hati kemana-mana paksa untuk kembali lagi, Insya Allah, hati akan terbiasa hudhur.

2. (Tafahhumul Ma’ani) Memahami arti atas apa yang kita katakan dan kita sedang lakukan.

3. (Al ijlal watta’dzhim) Adanya rasa mengagungkan dan memulyakan kepada ALLOH SWT. Terkadang kita hadir hati, mengetahui arti, tapi tanpa pengagungan hal ini seperti seseorang yang memahami perkataan anak kecil yaitu tidak terlalu menghiraukannya.

4. (Al ijlal watta’dzhim ma’al Haibah) Hendaknya rasa memulyakan dan pengagungan tadi di iringi dengan rasa haibah (kewibawaan). Haibah: Rasa takut yang timbul karena rasa mengagungkan. Takut sholat kita tidak di terima oleh Allah.

5. (Ar-Roja’) Kuatnya harapan bahwa sholat kita di terima oleh ALLOH juga menjadi sebab dekatnya kita pada ALLOH serta mengharapkan mendapat balasan yang agung.

6. (Haya’) Adanya RASA MALU bahwasannya kita tidak menunaikan hak ALLOH dengan semestinya.

Kemudian Habib Umar mengatakan:
“Jika enam kriteria ini terdapat padamu, maka sholatmu bisa di katakan sholat yang khusyu’.” Mudah-mudahan ALLOH Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan kita termasuk orang-orang yang khusyu’ dalam sholat.
AamiinYaa Rabbal'aalamiin...
...

Saturday, February 16, 2019

Riwayat Singkat Simbah KH.CHUDLORI BIN H.ICHSAN BIN H.ABDUL CHALIM TEGALREJO


Riwayat Singkat Simbah KH.CHUDLORI BIN H.ICHSAN BIN H.ABDUL CHALIM TEGALREJO.
-1912    Lahir di Tegalrejo Magelang
-1923.   Mondok di KH.Siroj Payaman Magelang
-1925.   Mondok di KH.Abdan Koripan Magelang
-1928.   Mondok di Tebuireng Jombang
-1933.   Mondok di Bendo Pare Kediri
-1937.   Mondok di Sedayu Gresik
-1937.   Mondok di Lasem Rembang
-1940.   Menikah dengan Ibu Hj.Kunnah bint. KH.Dalhar Watucongol Magelang
-1942.   Lahir Abdurrahman
-1944.   Lahir Marchamah (wafat usia 1,5 tahun)
-15-09-1944  Mendirikan ASRAMA PERGURUAN ISLAM PONDOK PESANTREN SALAF
-1946.   Lahir Achmad Muchammad
-1948.   A.P.I Dibakar Belanda
-1949.   Lahir Aisyah
-1950.   Wafat Ibu Hj.Kunnah
-1949-1950. Membangun kembali A.P.I
-1952.   Menikah dengan Ibu Hj.Nur Chalimah
-19..      Lahir Siti Fatimah
-19..      Lahir Umi Laila
-19..      Lahir Mudrik
-19..      Lahir Chanif
-1957.   A.P.I menjadi tempat Kongres N.U
-19..      Lahir Chaidar
-19..      Lahir Nur Machin
-19..      Lahir Ummy Machyati
-1965.   Mendirikan Baitul Amal
-1973.   Lahir Muhammad Yusuf
-1977.   Simbah KH.CHUDLORI wafat
Diantara Wasiat-wasiatnya yaitu:
"Santri Kudu Gelem MUJAHADAH, JAMA'AH, RIYADLOH...yen ora, dudu Santriku"
Mudah-mudahan Santri-Santri Nggarjo bisa melaksanakan wasiat-wasiatnya. Sehingga kita benar-benar bisa diakui santrinya KYAI CHUDLORI.
لابتغاء مرضاة الله ولشفاعة القرآن ولمعونة شيخنا ومرب روحنا سمباه كياهي حاج حضري...ببركة الفاتحة...


Terima kasih kunjunganya....

NU DI ADU DOMBA HABIB LUTHFI NGAMUK


NU DI ADU DOMBA HABIB LUTHFI NGAMUK

Nasab habib luthfi bin yahya dari jalur ayah


NASAB HABIB LUTHFI BIN YAHYA DARI JALUR AYAH

Ceramah KH.ANWAR ZAHID SHOLAT SUBUH BERJAMAAH


Ceramah KH.ANWAR ZAHID SHOLAT SUBUH



Pesan Habib Luthfi Pilpres 2019

Pesan-Pesan Terbaru Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, Rois Am Jam'iyah Ahlit Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyah:

1. Hargailah presiden yang sedang menjabat, karena menghormati kepala negara itu wajib demi menjaga wibawa bangsa dan persatuannya.

2. Jangan mencemooh, menjelekkan dan menjatuhkan. Tinggal pilih saja nanti capres yang dianggap terbaik untuk bangsa dan umat!.

3. Caleg dan capres itu aset bangsa. Silahkan pilih siapa saja tapi hormati semuanya!.

-4. Islam Nusantara adalah dakwah Islam yang selaras dengan kultur Nusantara.

-5. Dakwah itu harus bijak. Sewaktu-waktu perlu tegas tapi tetap bijak. Tegas, bukan keras..
6. Habib itu tidak ma'shum. Hormati keturunannya, dan jangan terima kesalahannya..

7. NKRI itu sudah syariah. Kalau tidak syariah, maka tidak mungkin Indonesia merdeka dari penjajah, karena mengusir penjajah bagian dari perintah syariah.

8. Musik itu indah karena mengajarkan demokrasi, kebersamaan, kekompakan, kesantunan dan menebar kenyamanan.

Wallahu a'lam.
Hbb ahmad mudhor Assegaf
3/1/2019.
mugi manfaat.

Terimakasih Kunjunganya...

MAKAM RADEN TUMENGGUNG SUMODININGRAT WEDONO LEBET

MAKAM RADEN TUMENGGUNG SUMODININGRAT WEDONO LEBET

Nama asli beliau adalah Al Allamah Al Arif billah Al Habib Hasan bin Thoha Bin Yahya, secara nasab beliau masih keturunan Al Quthb Habib Syech bin Ahmad bin Yahya.

Seorang wali quthb yg mastur dan terkenal ahli menghentikan segala macam bentuk pertikaian dan perpecahan, beliau juga merupakan datuk Syaikhina Maulana al-Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.

Berikut ini adalah silsilah Maulana Habib Luthfi yg bersambung sampai kepada Habib Hasan, Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Umar bin Thoha bin Hasan bin Thoha bin Yahya.

Beliau dalah putra Habib Thoha Bin Muhammad Qodli bin Thoha bin Muhammad bin Syekh bin Ahmad bin Yahya, seorang ulama yang allamah dan sekaligus seorang pejuang yg gigih melawan penjajah Portugis.

Dulu ketika beliau baru pulang dari tanah suci Makkah dan singgah di Malaka, saat itu Malaka sedang melakukan pertempuran melawan Portugis. Oleh Sultan Malaka, Habib Thoha di minta untuk membantu mengusir penjajah Portugis.

Beliau langsung bergegas menuju tepi pantai untuk memberi peringatan kepada kapten kapal perang Portugis agar tidak mendaratakan kapal perangnya ke pelabuhan, namun mereka mengabaikan peringatan dari beliau.

Akhirnya dgn keramatnya Habib Thoha, air laut yg sebelumnya tenang tiba2 berubah menjadi badai ombak besar setinggi pohon kelapa menggulung dan menghantam kapal perang portugis dan membuatnya hancur berkeping2. Tapi anehnya tidak ada satu awak dan penumpang kapal yg tewas, semuanya selamat mereka hanya pingsan dan terdampar di tepi pantai.

Salah satu kebiasaan Habib Thoha adalah mengenakan Cadar, konon wajah beliau kerap kali memancarkan cahaya yg sangat terang dan saking terangnya pancaran cahaya wajah beliau tidak ada orang yg sanggup memandang wajah beliau. Habib Thoha wafat di Penang Malaysia dan di makamkan di sana.

Habib Hasan juga memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga keraton Yogyakarta, karena beliau adalah menantu Sultan Hamengku Buwono 2 atau ipar dari Sultan Hamengku Buwono 3 (ayahnya Pangeran Diponegoro). Dengan demikian jika di tinjau dari hubungan kekerabatan, Raden Tumenggung Sumodiningrat atau Habib Hasan adalah paman dari Pangeran Diponegoro.

Perjuangan beliau melawan penjajah Belanda bermula di Banten, saat itu Banten di pimpin oleh Sultan Rofiuddin. Habib Hasan di samping sebagai mufti kesultanan Banten beliau juga seorang pejuang yg gigih melawan penjajah Belanda.

Atas kegigihan dan keberaniannya melawan penjajah beliau di juluki sebagi Singa Barong, setelah berjuang di Banten beliau melanjutkan dakwa dan perjuangan ke pekalongan. Disana beliau membangun pesantren di desa Nglesok, beliau dan para santrinya terus melakukan perlawanan terhadap Belanda. Setelah itu beliau melanjutkan perjalanannya ke Semarang.

Kisah keberanian dan kegigihan Habib Hasan melawan penjajah ternyata terdengar oleh Sultan Hamengku Buwono 2 dan membuat sang Sultan Takjub atas kegigihan dan keneraniannya melawan penjajah akhirnya Habib Hasan di angkat menjadi menantu Sultan Hamengku Buwono 2. Di samping menantunya Habib Hasan juga di angkat sebagai senopati agung Mataram.

Selaku panglima perang, Habib Hasan memimpin pasukan yg jumlahnya mencapai 15 ribu prajurit yg terbagi menjadi tiga bagian. Lima ribu prajurit untuk pasukan darat. Dan lima ribu lagi untuk pasukan laut dan sisanya untuk pasukan cadangan.

Habib Hasan bersama sahabatanya yaitu Raden Ronggo Prawiroddirjo (ayah Raden Sentot Prawirodirjo) saling bahu membahu mempertahankan wilayah Yogyakarta dari agresi militer Belanda. Berkat kecerdikan beliau dalam mengatur strategi perang. Belanda seringkali mengalami kegagalan untuk menguasai wilayah Yogyakarta.

Karena merasa kesal dgn Habib Hasan yg selalu menghalangi Belanda untuk menguasai wilayah Yogyakarta akhirnya Belanda menggunakan siasat licik mereka menyuruh orang2 bayaran untuk menyamar sebagai Raden Tumenggung Sumodiningrat atau Habib Hasan. Orang2 bayar ini di tugaskan untuk gemar mabuk2an dan main judi.

Tujuannya adalah untuk menghancurkan reputasi dan nama baik beliau dan supaya rakyat Mataram membenci sosok Raden Tumenggung Sumodiningrat atau Habib Hasan. Namun berkat kesigapan beliau dalam mengatasi masalah semua siasat licik Belanda untuk menghancurkan nama baiknya berhasil di gagalkan.

Semenjak Habib Hasan menetap di Mataram beliau mendirikan perguruan pencak silat. Perguruan pencak silat ini diberi nama oleh beliau dgn nama pencak silat Capit Ular. Sebelum wafat, Habib Hasan menyerahkan perguruan pencak silatnya kepada putranya yaitu Habib Thoha Ciledug Cirebon (penyusun Rotibul Kubro).

Di bawah kepemimpinan Habib Thoha perguruan pencak silatnya di ganti namanya menjadi Sipedi. Habib Hasan wafat pada tahun 1818 M dan di makamkan di depan pengimaman masjid Al Hidayah taman Dukuh Lamper, Semarang.

Kisah ini di paparkan oleh Syaikhina Maulana al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Umar bin Thoha bin Hasan bin Yahya Pekalongan pada pengajian Ramadhan Tahun 1434 H/2013 M. Wallahu A'lam Bish shawab.

اللهم احشرنا في زمرتهم مع الانبياء والمرسلين والشهداء والصالحين بجاه سيدالانبياء والمرسلين سيدنا محمد صلي
الله عليه واله وسلم....... امين يارب العالمين........

#alfatihah

Terima Kasih Kunjunganya...

Thursday, February 14, 2019

6 Adab Menuntut Ilmu Menurut KHM Hasyim Asy’ari

6 Adab Menuntut Ilmu Menurut KHM Hasyim Asy’ari

Tepat 14 FEBRUARI  ADALAH HARLAH  HADRATUSSYAIKH ,KH. M. HASYIM ASY'ARI mengenal kembali sejarah secercah ilmu singkat beliau :

Belajar memerlukan metode yang baik agar hasilnya bisa maksimal. Keberhasilan belajar seorang pelajar ditentukan dengan menjaga etika dengan pelajaran yang digeluti. KHM Hasyim Asy’ari dalam Kitab Adabul Alim wal Muta’allim menjelaskan ada tiga belas etika seorang pelajar berkaitan dengan buku pelajarannya.

1 Adab Pertama,
Memulai Belajar Ilmu Fardhu Ain

Menurut KHM Hasyim Asy’ari, ada empat materi ilmu yang terlebih dahulu harus dipelajari murid. Pertama, ilmu tentang zat Allah, dalam disiplin ilmu ini murid cukup meyakini bahwa Allah adalah zat yang wujud, dahulu, kekal, dibersihkan dari sifat-sifat kurang dan memiliki sifat-sifat kesempurnaan.

Kedua, ilmu tentang sifat-sifat Allah.
Materi yang harus diketahui murid tentang sifat-sifat adalah bahwa Allah memiliki sifat kuasa, berkehendak, mengetahui, hidup, mendengar, melihat dan berbicara.

Seluruh sifat-sifat wajib Allah, sifat mustahil dan sifat jaiz cukup diketahui oleh seorang murid dalam proses permulaan belajarnya. Lebih utama lagi jika disertai pengetahuan tentang dalil-dalil sifat tersebut.

Mendahulukan pengetahuan tentang zat Allah dan sifat-sifat-Nya juga senada dengan apa yang ditegaskan Syekh Ibnu Ruslan. Dalam nazham monumentalnya Shafwatuz Zubad, ia menegaskan bahwa kewajiban pertama bagi orang mukalaf adalah mengenali Allah dan sifat-sifat-Nya dengan yakin. Syekh Ibnu Ruslan berkata:

أول واجب على الإنسان * معرفة الإله باستيقان

Artinya, “Kewajiban pertama bagi atas manusia adalah mengenali Allah dengan yakin,” (Lihat Syekh Ibnu Ruslan, Nazham Shafwatuz  Zubad).

Mengomentari nazham di atas, Syekh Muhammad bin Ahmad Ar-Ramli mengatakan:

والمراد بها معرفة وجوده تعالى وما يجب له من إثبات أمور ونفي أمور

Artinya, “Yang dikehendaki adalah mengetahui wujudnya Allah dan yang wajib untuk Allah, berupa menetapkan beberapa sifat dan mentiadakan beberapa sifat,” (Lihat Syekh Muhmmad bin Ahmad Ar-Ramli, Ghayatul Bayan, halaman 8).

Ketiga ilmu fiqih. Cukup bagi pelajar untuk mengetahui dasar-dasar fiqih yang berkaitan dengan keabsahan ibadahnya sehari-sehari, meliputi shalat, wudhu, mandi janabat, menghilangkan najis, puasa, dan lain sebagainya.

Bila memiliki harta, maka ia wajib mengetahui ilmu tentang bagaimana membelanjakan harta dengan benar, bertransaksi yang sah secara syariat. Tidak diperkenankan melakukan aktivitas apa pun sampai ia mengetahui hukum Allah di dalamnya.

Pendapat KHM Hasyim Asy’ari mengenai urgensi fiqih ini senada dengan apa yang ditegaskan oleh Syekh Ibnu Ruslan dalam Nazham Az-Zubad sebagai berikut:

وكل من بغير علم يعمل  *  أعماله مردودة لا تقبل

Artinya, “Setiap orang yang beramal tanpa ilmu, maka amal-amalnya tertolak, tidak diterima,” (Lihat Syekh Ibnu Ruslan, Nazham Shafwatuz Zubad).

Keempat, ilmu tasawuf, yaitu ilmu yang berkaitan tentang menata hati, bujuk rayu nafsu dan yang sejenis dengannya. Ilmu ini penting untuk diketahui sebagai bekal dasar pengetahuannya agar tidak menjadi pribadi yang sombong, angkuh, pendengki dan sifat-sifat tercela lainnya.

Al-Imam Al-Ghazali menyebutkannya secara gamblang dalam Kitab Bidayatul Hidayah, demikian pula Al-Habib Abdullah bin Thahir dalam Kitab Sullam At-Taufiq. Hadhratus Syekh merekomendasikan dua kitab tersebut untuk dipelajari oleh seorang pelajar.

2 Adab Kedua,
Mempelajari Al-Quran

Setelah mempelajari ilmu fardhu ‘ain, yang hendaknya dilakukan adalah menggeluti Al-Quran. Hendaknya bersungguh-sungguh memahami tafsir-tafsirnya dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Kalamullah, sungguh Al-Quran adalah dasar dari segala ilmu.

KHM Hasyim Asy’ari juga menganjurkan para pelajar untuk menghafalkan kitab yang menjelaskan dasar-dasar fan ilmu yang menjadi penunjang dalam memahami kitabullah, meliputi ilmu mushtalah hadits, ushul fiqih, ushul akidah, nahwu, dan sharaf.

Kesibukan murid untuk mempelajari dan menghafalkan hendaknya tidak menghambatnya untuk tetap bertadarus membaca Al-Quran setiap hari. Hendaknya membaca Al-Quran menjadi salah satu wiridannya. Jangan sekali-kali lupa Al-Quran setelah menghafalnya karena sungguh banyak beberapa hadits yang mengecam pelakunya.

Dasar-dasar ilmu dan penjelasannya harus digurukan atau ditashih di hadapan para masyayikh. Jangan hanya mengandalkan membaca secara otodidak tanpa digurukan. Hendaknya memilih guru yang berkompeten di setiap fan ilmu.

Dalam proses menghafal dan memahami, hendaknya jangan terlalu memforsir diri, harus disesusaikan dengan batas kemampuan. Namun juga tidak terlalu ceroboh sehingga banyak waktu yang sia-sia.

3 Adab Ketiga, Fokus dalam Mempelajari Fan atau Kitab Tertentu

Hendaknya saat masih pemula, tidak menyibukan diri dalam ilmu ikhtilaf di antara ulama, baik yang berkaitan dengan dalil aqli (logika) dan naqli (Al-Quran dan hadits). Sungguh hal demikian dapat mengganggu pikiran dan konsentrasi.

Langkah yang tepat adalah memfokuskan dan mematangkan satu disiplin ilmu atau kitab tertentu. Bila metode gurunya adalah mengkaji mazhab-mazhab dan iktilaf di antara ulama, hendaknya dihindari, tidak perlu mengikutinya. Sebab dampak buruknya lebih banyak dari pada manfaatnya.

Demikian pula dalam mengkaji kitab, hendakya menghindari menelaah banyak kitab secara terpisah-pisah dan terpotong-potong. Sebab hal tersebut dapat menyia-nyiakan waktu. Yang benar adalah menguasai satu kitab secara utuh dan matang.

Demikian pula jangan berpindah-pindah dari satu kitab ke kitab lain sebelum mengkhatamkannya, sesungguhnya hal tersebut tanda-tanda kegagalan dalam belajar.

Pandangan Hadhratus Syekh tentang mengutamakan tahqiq (kematangan) dalam metode belajar, juga senada dengan pendapat Syekh Al-Habib Abdullah Al-Haddad. Menurutnya, lebih baik paham sepuluh masalah secara matang daripada membaca satu kitab secara sempurna namun tidak memahaminya secara sempurna.

Sebagaimana dikutip dalam Kitab Al-Manhajus Sawi, Syekh Abdullah Al-Haddad mengatakan:

وخير لك أن تحسن عشر مسائل وتتقنها من أن تقرأ كتابا تاما لا تتقنه

Artinya, “Lebih baik bagi kamu, paham sepuluh masalah dan mematangkannya ketimbang membaca satu kitab sempurna namun tidak mematangkannya,” (Lihat Al-Habib Zain bin Smith, Al-Manhajus Sawi, halaman 225).

Hendaknya mendahulukan skala prioritas untuk fan ilmu yang paling urgens. Tidak lupa untuk mengamalkan ilmu yang didapatkan, di mana hal tersebut merupakan maksud utama dari ilmu itu sendiri.

4 Adab Keempat, Membenarkan Bacaannya sebelum Dihafal

Sebelum pelajaran dihafalkan, terlebih dahulu bacaannya dibetulkan, ditashih di hadapan guru atau orang lain yang berkompeten. Jangan sampai menghafalkan sebelum dibenarkan bacaannya, sebab dapat mengakibatkan tahrif (perubahan).

Membenarkan bacaan dengan bimbingan guru yang kompeten menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga keotentikan buku agama. Dari sini juga dapat dipahami bahwa ilmu tidak boleh didapatkan hanya mengandalkan teks buku yang tersebar, tanpa digurukan. Sebab hal tersebut dapat mendatangkan dampak buruk yang sangat fatal.

Setelah hafal, hendaknya pelajaran itu diulang-ulang secara rutin agar hafalannya awet. Di manapun berada, ia dianjurkan untuk senantiasa membawa alat tulis agar dapat menulis atau membenahi bacaan  di kitabnya.

5 Adab Kelima, Bergegas Mendengarkan Ilmu

Hendaknya bergegas untuk mendengarkan pesan ilmu, utamanya ilmu hadits. Jangan sampai mengabaikan hadits dengan segala hal yang berkaitan dengannya, meliputi riwayat, sanad, mushtalah, sejarah, lughat hadits, hukum-hukum yang tertuang dalam hadits dan lain-lain.

Menurut KHM Hasyim Asy’ari, pertama kali kitab hadits yang perlu digeluti adalah Shahihul Bukhari dan Shahih Muslim, baru setelahnya kitab-kitab induk di bidang hadits seperti Al-Muwattha’ karya Imam Malik bin Anas, Sunan Abi Dawud, Sunan An-Nasa’i, Sunan Ibnu Majah, dan Jami’ At-Tirmidzi.

Kiai Hasyim sangat menyayangkan bila pelajar tidak mempelajari minimal kitab-kitab induk di bidang hadits tersebut.

Bagi pakar fiqih, Kiai Hasyim merekomendasikan untuk menekuni kitab As-Sunanul Kubra karya Al-Imam Al-Baihaqi. Kitab tersebut sangat membantu seorang faqih dalam memperdalam tafaqquhnya. Kitab hadits bagaikan salah satu dari dua sayapnya ilmu sehingga Imam As-Syafi’i mengatakan:

من نظر في الحديث قويت حجته

Artinya, “Barang siapa melihat hadits, maka kuat argumennya.”

6 Adab Keenam, Mengembangkan Ilmu

Dalam mengembangkan ilmu yang dipelajari, KHM Hasyim Asy’ari memiliki sebuah metode khusus. Metode mendalami pelajaran terlebih dahulu harus melalui tiga proses.

Pertama, menghafal kitab mukhtasar yang berisikan instrumen dasar fan ilmu. Kedua, mempelajari kitab syarahnya, komentar atau penjelasan dari kitab mukhtashar. Ketiga, mengupas beberapa redaksi yang musykil (sukar dipahami) dalam kitab mukhtashar.

Setelah tiga proses itu dilalui dengan baik, baru beralih ke pengembangan kitab yang lebih besar lagi. Dalam proses kajian kitab-kitab besar tersebut, dibutuhkan telaah yang serius dan intens. Ketika menemukan keterangan yang bagus, disalin ulang.

Demikian pula penjelasan atau masalah-masalah yang antimainstream, sebisa mungkin untuk dicatat dan didokumentasikan dengan baik.

Cita-cita pelajar dalam menuntut ilmu harus tinggi. Ia tidak boleh menerima begitu saja ilmu yang sedikit padahal mampu menghasilkan lebih banyak lagi. Pantangan bagi pelajar menerima warisan ilmu para Nabi dengan sedikit.

Bila memiliki kesempatan mengkaji, jangan ditunda-tunda, sebab dalam menunda-nunda terdapat banyak keburukan. Sikap menunda-nunda akan menghambat produktivitas pelajar. Dengan memanfaatkan waktu, pelajar akan mendapatkan pengetahuan baru di kesempatan selanjutnya.

Masa-masa keemasan hendaknya dimanfaatkan dengan baik. Jangan menunggu tua dalam belajar. Saat masih muda, pelajar semangatnya masih meyala-nyala dan lebih bertenaga. Sebelum banyak rintangan, pelajar harus mengerahkan segala upaya dan potensinya untuk belajar.

Jangan sekali-kali merasa cukup dengan ilmu yang sudah didapat. Kiai Hasyim tidak membenarkan bila ada pelajar yang memandang dirinya sebagai sosok yang sempurna sehingga ia merasa tidak lagi membutuhkan para masyayikh. Yang demikian itu merupakan hakikat dari kebodohan. Pembesar Tabi’in, Imam Sa’id bin Jubari berkata:

لا يزال الرجل عالما ما تعلم فإذا ترك التعلم وظن أنه قد استغنى فهو أجهل ما يكون

Artinya, “Seseorang senantiasa disebut alim selama ia terus belajar. Bila ia meninggalkan belajar dan menduga dirinya telah cukup, maka hal tersebut adalah kondisi terbodohnya”.

Semoga bermanfaat
Wallahu A'lam Bishawab

Khususon ila Hadratussyaih Hasyim Asy'ari...

Al Fatihah....

SHOLAWAT ADALAH JALAN PINTAS MENUJU MAKRIFATULLAH ...

 SHOLAWAT ADALAH JALAN PINTAS MENUJU MAKRIFATULLAH ... Singkatnya gini: JALAN MENUJU ALLAH سبحا نه و تعالى ADALAH NABI MUHAMMAD ﷺ. DAN JALAN...